Bupati Minta Dimulai Dari Skala Kecil
SANGATTA- Hingga saat ini Kabupaten Kutai Timur (Kutim) masih kekurangan daya listrik yang cukup besar. Kukan hanya di perkotaan seperti Sangatta tetapi juga di beberapa kecamatan. Peluang dan kesempatan ini coba dimanfaatkan oleh beberapa investor untuk menawarkan kerjasama kelistrikan dengan Pemkab Kutim.
Satu diantaranya adalah KPRIA, investor dari Republik Czech (Ceko) yang baru-baru ini hadir menawarkan konsep dan produknya di hadapan Bupati Ismunadar, Wakil Bupati Kasmidi Bulang dan beberapa pejabat Kutim lainnya di Ruang Tempudau, Rabu, (28/9) lalu.
Terlebih PLN sebagai pemegang hak lisensi pengelolaan kelistrikan di Indonesia memang belum sanggup memenuhi kebutuhan listrik di Kutim, karena keterbatasan daya. Dengan alasan itulah banyak investor mencoba peluang kerjasama dengan Pemkab.Kutim.
”Saya mengapresiasi dan antusias menerima tawaran mereka (investor). Sudah banyak yang datang presentasi, tetapi kita lihat bagaimana proses selanjutnya. Mudah-mudahan kerjasama ini bisa dilanjutkan,” harap Ismunandar.
Bupati saat itu mencoba menawarkan apakah KPRIA bisa membuat pembangkit listrik skala kecil seperti 0,5 MW dengan system “mobile” untuk kawasan pemukiman di kampung-kampung. Karena menurutnya saat ini Pemkab Kutim fokus pada pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat di pedesaan. Menanggapi hal itu, pihak peusahaan menyatakan sanggup. Ismu menganggap tawaran pihak perusahaan menarik dan menjadi solusi kebutuhan listrik pedesaan.
Dari presentasi disampaikan, KPRIA menawarkan teknologi dengan sistem modular power plant, 2 MW- 100 MW yang ramah lingkungan. Memenuhi standar emisi karbon euro EU-2030 dan protokol Kyoto (standar dunia untuk lingkungan). Pembangunannya kurang dari 10 bulan dengan beragam macam bahan bakar yang bisa digunakan. Seperti solar, premium, batubara, biomassa dan limbah sawit yang melimpah di Kutim. (hms4)