SANGATTA – Saat ini program KB selalu identik dengan Perempuan, padahal perempuan masa kini telah banyak berperan dalam segala bidang. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki kesetaraan gender sama halnya dengan laki-laki dalam hal yang positif. Oleh karena itu peran serta semua stakeholder untuk mensosialisasikan bahwa KB masa kini tidak hanya untuk kaum perempuan saja, tetapi sudah saatnya laki-laki yang ber KB.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kutai Timur, Nyonya Hj Encek U.R Firgasi yang juga Wakil Ketua DPRD Kutim saat membuka Sosialisasi KB Pria dan Talkshow Kesehatan Reproduksi menuju keharmonisan keluarga bersama Dr Boyke Dian Nugraha, SpOg. MARS dalam rangka HUT ke VI Kelompok KB Pria “Bersyukur” Vasektomi Kelurahan Teluk Lingga, Senin (2/4/18) di Gedung Serba Guna Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi Sangatta.
Dalam Talkshow yang dipandu dr Rahmat, Sp.Og itu, dr Boyke mengatakan merawat diri bukan hanya wajah saja, tetapi reproduksi juga sangat penting untuk dirawat, salah satunya dengan melakukan iva tes dan pap smear atau yang lagi tren sekarang yaitu vaksinasi cancer, ungkap dokter yang sudah terkenal di Indonesia ini.
Selanjutnya Ia menjelakan sehat meliputi 3 aspek yaitu sehat jiwa, sehat sosial dan sehat secara fisik. Kesehatan reproduksi berkaitan dengan pasangan atau cinta, kerana jika cinta kita sudah salah jalan makan hidup kita hancur. Dia mengungkapkan, sesuai dengan survei bahwa 65 persen wanita terkena HIV karena ditularkan oleh suaminya.
“Artinya suami juga berperan terhadap kesehatan reproduksi istrinya, demikian juga prilaku sek pria berpengaruh terhadap kesehatan reproduksinya sendiri demikian sebaliknya prilaku sek wanita akan mempengaruhi kesehatan reproduksinya sendiri. Oleh karena itu cinta haruslah benar, cinta haruslah sesuai dengan aturan agama, “ ungkap Pria berkacata yang sudah berusia 65 tahun itu.
Sebelumnya Sekretaris Badan Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Kaltim Achmas Takdir mengatakan, Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi bagi seorang suami apabila istri sudah tidak memungkinkan lagi untuk menggunakan kontrasepsi, maka suamilah yang harus menentukan pilihan dan kontrasepsi untuk dirinya ada dua yaitu kondom dan vasektomi. Pilihan itu tidak diputuskan sendiri harus diputuskan bersama dalam konteks suami dan istri. Operasi vasektomi tidak memakan waktu yang lama hanya butuh waktu 15 menit saja. Kontrasep dengan Vasektomi ini menurutnya, aman tidak seperti yanga ada dalam bayangan para ibu-ibu bahwa si Pria tidak akan bersemangat dan spermanya berkurang, hal tersebut menurutnyahanyalah mitos.
“Cairan sperma pria masih tetap ada namun tidak membuahi sel telur istrinya. Semangat dan gairah sang pria pun tidak akan terpengaruhi sedikitpun,” ungkapnya.
Senada dengan pernyataan tersebut, Ketua Kelompok KB Pria “Bersyukur” Vasektomi Kelurahan Teluk Lingga Syaruddin Sidik mengatakan Ia sudah 6 tahun menggunakan kontrasepsi Vasektomi dan hasil sudah dirasakannya sendiri bahwa vasektomi tidak mempengaruhi semngat atau keperkasaan seorang pria malah lebih begairah karena tidak rasa takut jika istri akan mengandung lagi.
“ Saya sudah 6 tahun ber KB vasektomi, dan hasilnya luar biasa malah menambah semangat saya malah nambah,” ujarnya Pria pelopr KB Vasektomi yang sudah sampai di tingkat nasional itu,”.(hms15)
