SANGKULIRANG- Tahun baru Islam 1 Muharram Hijriyah merupakan hari penting dan bersejarah bagi umat Islam. Awal tahun baru Islam menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam, yaitu memperingati peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw dari Kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Di bulan Muharram juga ada amalan sunnah yang sangat dianjurkan, yakni Puasa Asy-Syura. Merayakan atau memperingati tahun baru Islam 1 Muharram hakikatnya adalah mengenang kembali peristiwa hijrah sekaligus mendalami makna hijrah dan pengamalannya masa kini.
Dengan latar belakang dimaksud, Majelis Taklim Al Maratus Sholehah Kutai Timur (Kutim) binaan isteri Bupati, Ny Hj Encek UR Firgasih menggelar peringatan tahun baru Islam di empat kecamatan pesisir.
Perubahan kalender Islam menjadi 1440 Hijriah tahun ini digelar secara maraton. Pada 25 September 2018 di Kantor Camat Bengalon. Berikutnya 26 September di Sangkulirang, sedangkan 27 Oktober 2018 kegiatan digelar di Kaubun dan Kaliorang. Bupati Kutim H Ismunandar juga turut hadir saat di Sangkulirang.
“Tahun baru Islam harus kita maknai sebagai hijrah. Hijrah dimaksud bukan pindah tempat tinggal atau pindah rumah. Hijrah merupakan perintah Allah SWT juga merupakan strategi perjuangan dalam dakwah Islam,” kata Pembina Majelis Taklim Al Maratus Sholehah Kutim Ny Hj Encek UR Firgasih.
Bupati Kutim H Ismunandar mengapresiasi pelaksanaan kegiatan peringatan tahun baru Islam yang dilaksanakan oleh Majelis Taklim Al Maratus Sholehah Kutim. Menurutnya kegiatan dimaksud menjadi salah satu strategi syiar Islam.
“Saya berharap masyarakat terutama anggota Majelis Taklim Al Maratus Sholehah Kutai Timur binaan bunda Encek Firgasil selalu dapat mengambil hikmah dari 1 Muharram. Untuk terus berhijrah menjadi lebih baik,” harapnya.
Peringatan 1 Muharram ini turut menghadirkan penceraham Ustadzah Tan Mey Hwa. Untuk menyampaikan hikmah dan makna tahun baru Islam kepada ratusan jamaah di empat kecamatan. (hms3)