Suasana Sosialisasi Pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2019 di BPU Kantor Kecamatan Selatan. (Foto: Jani Humas)
SANGATTA – Demi meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, 17 April 2019 mendatang, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutai Timur (Kutim) terus melakukan sosialisasi Pemilu. Sosialialisasi garapan Kesbangpol Kutim kali ini dikuti 250 peserta. Mulai dari Camat Sangatta Selatan Hasdiah, tokoh masyarakat dan para pengurus kampung, serta perwakilan Polsek Sangatta dan jajaran kodim 0909 Sangatta.
Sasaran utama sosialisasi tak lain adalah pemilih pemula atau kaum milineal. Yaitu siswa dan siswi SMA, SMK yang sudah mencapai persyaratan untuk memilih diwilayah Sangatta Selatan sekitarnya.
“Kita harus memilih menggunakan hati dan perasaan kita,” ujar Ismu saat membuka sosialisasi di Gedung BPU Sangatta Selatan, Selasa (26/2/2019).
Ismu mengajak seluruh masyarakat belajar dan berperan dalam demokrasi menyelenggarakan pemilu dengan damai, aman, dan tenteram. Masyarakat diminta belajar memahami dan menerima perbedaan. Sebagai wujud implementasi demokrasi di Negara Indonesia.
“Belajar berbeda pilihan tetapi satu dalam kebersamaan, kebersamaan (adalah) bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Ismu dan langsung mendapat sambutan tepuk tangan peserta sosialisasi.
Ismu berharap perbedaan yang tercipta tak lantas memicu permusuhaan antar saudara dan orang terdekat. Jika ada yang ada kampaye, sambung Bupati, lebih baik dengarkan program-program baik. Terkait program apa saja yang diberikan untuk pembangunan kedepan. Bukan untuk perang tanding siapa yang bagus.
“Padahal yang diagung-agungkan (caleg atau capres) bertemu malah peluk-pelukan berjabat tangan, (ini malah) kita yang berkelahi,” kelakar Ismu sembari memberi contoh.

Kepala Kesbangpol Abdul Kader menjelaskan maksud dan tujuan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman bagi pemilih pemula. Menjelaskan kepada masyarakat tentang beberapa hal teknis dalam menggunakan hak politik dan hak pilih dengan benar. Dalam penyelenggaran pemilihan presiden dan wakil presiden, legislatif di Sangatta Selatan. Serta meningkatkan kesadaraan dan partisipasi pemilih dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilu Presiden dan Wakil Presiden, legislatif pada 2019. Selain itu juga dijelaskan terkait dasar hukum Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pedoman Fasilitasi Pendidikan Politik.
“Kita melaksanakan sosialisasi kepada pemilih pemula, karena dia (pemilih pemula) menjadi rebutan para calon-calon pemimpin. Dihari ini kita memberikan pengetahuan agar bisa mendewasakan demokrasi,” ujar Abdul Kader yang mantan Kabag Ortal Setkab Kutim.
Abdul Kader mengatakan ada 18 kecamatan yang disasar sebagai lokasi sosialisi. Namun, untuk efektifitas, sosialisasi dilaksanakan di 8 kecamatan. Seperti Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, Muara Wahau, Teluk Pandan, Sangkulirang, Muara Bengkal, dan Kaliorang. Sementara masyarakat kecamatan lain, merapat ke kecamatan terdekat untuk ikut sosialisasi. Sosialisasi dilakukan bersama Bawaslu, Panwaslu dan KPU Kutim sebagai narasumber.
“Alhamdulillah sosiaisasi berlangsung lancar, sebab Kutai Timur aman. Kita monitoring terus dari seluruh kecamatan, Kutai Timur adalah Indonesia mini,” ucap Abdul Kader dengan nada semangat.
Camat Sangatta Selatan Hasdiah mengatakan masyarakat wajib melaksanakan pesta demokrasi ini dengan aman dan kondusif. Karena suksesnya demokrasi terletak dipundak seluruh masyarakat tua pemilih.
“Kepada seluruh warga Sangatta Selatan diimbau, jangan sampai perbedaan warna membuat kita terpisah dan tepecah-pecah. Jadikan simbol untuk membangun Kecamatan Sangatta Selatan kita rangkai warna untuk menjadi persatuan Kutai Timur khususnya Sangatta Selatan,” imbau Hasdiah.
Terakhir, Hasdiah menyampaikan untuk seluruh masyarakat Sangatta Selatan khususnya, dapat menjaga keamanan dan ketertiban sebelum dan sesudah pelaksanaan pemilihan umum. (hms7)