Pemantauan sembako oleh Disperindag. (Foto: Ist)
SANGATTA- Awal Ramadhan warga Sangatta kini agak cemas. Pasalnya sejumlah kenaikan harga sembako terutama bawang putih justru mengalami lonjakan tajam. Seperti yang terjadi di pasar-pasar yang ada di Sangatta. Diprediksi kenaikan harga komoditas bawang putih ini terus bertahan hingga jelang lebaran mendatang.
Kenaikan harga ini tak tanggung-tanggung membuat para pedagang resah karena bawang menjadi bumbu utama dalam masakan berbuka puasa. Salah satunya, Tono (50) pedagang mie ayam dikawasan Margosantoso mengaku kebingungan. Menurutnya harga bawang yang terus naik akan berimbas pada dagangan miliknya.
“Bawang terus naik, sementara kalau bumbu yang saya pakai, jika dikurangi takarannya, maka rasapun akan berubah atau jika harga mie ayam saya naikkan pelanggan pasti kabur, jelas ini membuat bingung,” keluhnya.
Saat dilakukan penelusuran di pasar Sangatta Sangatta Selatan, harga bawang putih mencapai Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu perkilogram, diiringi dengan harga bawang merah mencapai Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu perkilogram dan harga cabai merah Rp 70 ribu perkilogram.
Tak hanya itu sejumlah komoditas lainnya pun ikut meroket, seperti daging ayam yang biasanya Rp 35 ribu perkilogram, kini mencapai Rp 45 ribu perkilogramnya. Untuk diketahui berdasarkan keterangan dari Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Indonesia ijin impor bawang putih sebanyak 115.000 ton telah diterbitkan kepada sektor swasta.
Melihat fenomena ini, Disperindag terus melakukan pemantauan dilapangan. Sambal mencarikan solusi agar kebutuhan bahan pokok di Kutim bisa stabil. Pemantauan dilapangan dilakukan dengan melibatkan jajaran Polres Kutim dan elemen lainnya. (hms13)