Saat penandatanganan nota kesepahaman Bupati H Ismunandar bersama Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati. (foto: Wahyu Humas)
SANGATTA- Pemkab Kutim terus berupaya meningkatkan pengembangan sektor agribisnis. Upaya konkret untuk memajukan sektor pertanian dalam arti luas inipun terus dikejar melalui berbagai strategi kerjasama dengan daerah lain. Teranyar, Pemkab Kutim membuka peluang kerjasama melalui nota kesepahaman dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang , Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Memorandum of Understanding (MoU) ditandantangani langsung oleh Bupati Ismunandar mewakili Pemkab Kutim. Penandatanganan dilalukan di ruang kerja Bupati Kutim, Jumat (21/6/2019). Didalam MoU tertuang poin kerjasama terkait pengembangan SDM Pertanian yang sesuai dengan visi misi Kutim tentang agribisnis, khususnya tanaman perkebunan.
Ismunandar peluang kerjasama ini tentunya berdampak positif. Mendukung kebijakan Kutim terkait agribisnis. Terutama pada pengembangan tanaman keras atau tanaman perkebunan.
“Dengan adanya (upaya) kerjasama ini diharapkan mampu meningkatkan (kualitas) sumber daya manusia dalam pertanian di Kutim. Baik dari sisi PPL atau aparaturnya, bahkan petaninya,” sebut Ismunandar.
Ismunandar menambahkan 80 persen pembangunan di Kutim saat ini masih ditopang sektor tambang dan migas. Namun Pemkab Kutim tetap konsisten pada jalur agribisnis. Demi menopang kehidupan yang berkelanjutan di Kutim kedepan.

Sementara itu, Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati mengatakan MoU ini menjadi bukti respon yang sangat baik dari Pemkab Kutim. Dia berharap dengan terjalinannya sinergi berkelanjutan, bisa searah kebijakan pemerintah pusat. Sehingga pemerintah daerah dapat mempercepat pembangunan sektor pertanian.
“Merujuk (program) pemerintahan pusat, dengan dicanangkan pengembangan SDM (pertanian), menjadi satu momentum yang baik dalam upaya mewujudkan Indonesia menuju lumbung pangan dunia 2045 ,” ucap Yulia Asni.
Yulia melihat Kutim banyak menyimpan potensi dimaksud. Terlihat dari banyaknya petani cerdas yang berada di wilayah Kaubun sesuai informasi camat. Hal ini yang menjadi salah satu faktor penting berkelanjutannya pengembangan SDM petanian di Kutim. (hms7)