Ketua Umum KNPI Kutim, Munir Perdana. (Foto: Wahyu Humas)
SANGATTA- Rencana pemindahan ibukota negara Indonesia dari Jakarta ke Pulau Kalimantan yang sudah diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta 16 Agustus 2019 lalu memang sedang hangat-hangatnya dibahas disegala penjuru tanah air.
Hal itupun menarik perhatian DPD Kominte Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Sambil menunggu informasi kepastian di Kalimantan bagian mana ibukota negara akan dipindahkan, Senin siang ini, rencananya DPD KNPI Kutim akan menggelar sarasehan pemuda.
Menurut Ketua DPD KNPI Kutim Munir Perdana, sarasehan akan dilangsungkan di Coffee Time, jalan Abdullah, Sangatta Sangatta, Senin (26/8/2019) malam. Munir menyampaikan, kegiatan ini digelar sekaligus untuk merayakan HUT KNPI ke 46 dan hari kemerdekaan RI ke 74.
“Inti acara sebenarnya, kami berkumpul dengan senior-senior KNPI, MPI, pemerintah, Anggota DPR dan stakeholder yang ada di Kabupaten Kutim, untuk mendengar dan memaparkan apa yang sudah dilaksanakan KNPI dalam periode ini (2016-2019),” jelas Munir saat ditemui awak media, Minggu (25/8/2019).
Pembahasan utama masih seputar tentang pandangan prospek kedepan. Diselipkan persoalan informasi hangat tentang “Kalimantan Timur” yang sudah ramai diperbincangkan sebagai ibukota negara republik Indonesia.
“Saya pikir perlu kita diskusikan apa peran pemuda dan imbas dari pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. Imbas kepada pemerintah, kepada daerah yang ada di Kabupaten Kutim,” terangnya.
Terakhir, Munir menyampaikan agar seluruh pemuda harus berperan besar dalam mempersiapkan peran, jikalau ibu kota benar-benar berpindah ke Kaltim. Agar saresehan berjalan maksimal, hampir semua LSM, OKP dan organisasi kemahasiswaan diundang dalam kegiatan ini. (hms7)