Saat Kabag Sosial Andi Abdul Rahman memberikan sambutan di pengajian akbar YPIQ.(Foto: Wahyu Humas)
SANGATTA – Yayasan Pesantren Ilmu Al-Qur’an (YPIQ) 3 Sangatta, Kutai Timur gelar pengajian akbar di Masjid Agung Al-Faruq Bukit Pelangi, Minggu (15/9/2019) Pagi. Acara itu, sebagai wujud memberikan fondasi ilmu agama pada buah hati atau anak, agar nantinya jika dewasa tidak mudah terbawa arus hal-hal negatif. Pemkab Kutai Timur pun sejalan dengan adanya kegiatan keagamaan ini, ditunjukan sebagai pelayanan kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan akhlaq maupun keimanan dalam diri seorang muslim.
Pada kesempatan itu, Kabag Sosial Andi Abdul Rahman mewakili Bupati Ismunandar yang berhalangan hadir menyampaikan, pemerintah dalam hal ini sangat mendukung program-programnya. Ia juga mengajak kepada semua pihak untuk mendukung pendidikan agama, contoh salah satu dukungannya adalah memasukkan buah hati ke pendidikan al-quran dan pondok-pondok pesantren.
“Tidak tanggung-tanggung sejak lahirnya(jadi) Kutai Timur, bisa disaksikan bahwa pemerintah memberikan kepedulian lebih. Apalagi pemerintahan dibawah pimpinan pak bupati (Ismunandar) sekarang ini, memberikan perintah kepada kami (untuk) berikan pelayanan kepada seluruh masyarakat khususnya dibidang keagamaan,” tegas Andi.

Andi mengutarakan bersyukurlah di Kutai Timur ini banyak pesantren, karena masyarakat dapat memulai fondasi anak untuk di didik dengan fondasi al-quran. Kedepan apabila adanya fondasi itu si buah hati sedikit melenceng dalam kehidupannya ia pasti bakal kembali kejalan yang benar. Untuk itu, fondasi yang kuat sangatlah penting, agar nantinya jika fondasi ilmu agama tidak kuat bakal diombang-ambingkan sehingga mudah sekali untuk terpengaruh terbawa arus dalam hal-hal negatif seperti menggunakan narkoba.
“Mari arahkan atau bina anak-anak kita masukan kedalam ilmu agama, kalau sudah belajar pendidikan agama maka kita tidak perlu lagi memikirkan mereka dikemudian hari, karena itu akan menyelamatkan kita baik di dunia maupun di akhirat. Anak yang memahami al-quran kalau meninggal orangtuanya pasti di doakan, Namun lain hal pada anak yang tidak memahami al-quran, tidak mengerti agama jika kalau meninggal orangtuanya yang dipikirkan hartanya dulu kemudian pertengkaran terjadi,” jelas Andi.
Andi menerangkan inilah harapan-harapan dari pemerintah daerah, agar syiar al-quran ini dapat betul-betul dilaksanakan khususnya yang dibawah pembinaan Ustadz Syukri. Ia mengajak secara bersama-sama menyebarkan ilmu al-qur’an, agar tersebar hingga kepelosok Kutai Timur bahkan keseluruh Indonesia. Andi menyebutkan sehingga hal itu,insyaallah akan mendapatkan syafaat dari al-quran dan akan mendapatkan syafaat dari rasulullah Muhammad SAW

Sebelumnya, Dewan pembina YPIQ, Ustadz Syukri dalam sambutan mengucapakan terima kasih sebanyak-banyaknya, kepada semua yang telah menggerakan al-qur’an dari jama’ah, keluarga, wali murid – wali murid dan seluruhnya yang mendukung YPIQ. Ia mengatakan mudah-mudah dengan kehadiran mengikuti pengajian ini diselamatkan dunia dan akhirat nanti.
“Jazāk Allāhu Khayran (Semoga Tuhan membalasmu dengan kebaikan),” kata Syukri seraya berdoa.
Syukri menambahkan permohonan maaf kepada seluruh wali murid yang anaknya dibina belum semaksimal seperti yang diinginkan. Dirinya juga menyebutkan sekolah yang dibawah naungan YPIQ cukup banyak peminatnya, bahkan sekolah sedang mempersiapkan fasilitas terbaiknya seperti menambah ruang kelas untuk menampung seluruh anak didik yang mendaftar.

“Allhamdulilah, mudah-mudahan tahun depan lebih semarak lagi anak didiknya. Guru-guru lebih istiqomah serta ikhlas dalam mentransfer ilmu yang diberikan menjadikan anak didik yang bagus, mendapat keberkahaan, kejayaan dari al-quran dan bermanfaat dikemudian hari,” ungkapnya.
Untuk mengisi pengajian ini YPIQ hadirkan, KH Anas Bashori Alwi Murtadlo, Lc atau yang dikenal dengan Gus Anas dari Malang (Jawa Timur) bersama Majelis Ta’lim, PAUD Al- Murtasyidah, PAUD PIQ, RA PIQ, TK An-Nur dan Mifdzul Qur’an dibawah naungan YPIQ, tokoh masyarakat sekitar, dan tokoh agama mengikutinya dengan khidmat. Pengajian ditutup dengan ceramah Gus Anas tentang memelihara bacaan al-quran pada anak-anak yang harus dilatih sedini mungkin, dengan cara dilatih di keluarga maupun di pesantren. (hms7)