KOORDINASI: Kadisdik Kutim Roma Malau saat memberikan intruksi kepada Kepala SD dan SMP Negeri dan Swasta se-Kutim. (Foto: Irfan Humas)
SANGATTA – Sinkronisasi data laporan akhir tahun dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) penting dilakukan. Dikonsolidasikan menjadi laporan keuangan yang berkualitas. Karena berpengaruh pada pemberian opini dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Hal ini kembali ditegaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kutai Timur (Kutim) Roma Malau saat berkoordinasi dengan Kepala SD dan SMP beserta perwakilan UPT Pendidikan se-Kutim. Dalam Rekonsiliasi Laporan Akhir Tahun Dana BOS dan Sosialisasi Dana Bos Afirmasi, di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Selasa (5/11/2019).
Menurutnya, lewat kegiatan ini seluruh pihak-pihak sekolah dapat meningkatkan pemahaman dalam mengidentifikasi semua transaksi. Penerimaan maupun pengeluaran setiap bendahara dalam mengelola kas, pengeluaran kas yang bersumber dari belanja modal. Mampu mengklasifikasi dan menyajikan semua akun-akun dalam setiap laporan keuangan. Guna menghindari salah saji, lebih bayar atau kurang bayar, serta menghindari pengungkapan yang tidak memadai.

“Kegiatan rekonsiliasi ini pun merupakan tindak lanjut dan rekomendasi dari hasil pemeriksaan BPK RI dan Inspektorat Wilayah (Itwil). Kami minta seluruh sekolah bisa bekerja sama untuk Surat Pertanggugjawaban (SPJ) dana BOS akhir Desember 2019 clear, tidak ada pengajuan di Januari 2020. Hasilnya transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana BOS di tingkat satuan pendidikan SD maupun SMP,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten Pemkesra Suko Buono saat membuka kegiatan ini mengarahkan agar terus mengandalkan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) berbasis online dalam pelaporan akhir tahun dana BOS.
“Mengurus dana BOS tidak main-main, perlu tanggung jawab penuh. Saya harap pelaporan akhir tahun tepat dana BOS tepat waktu dan data base SIMDA sinkron terealisasi. Intinya harus profesional dalam pengelolaan pelaporan keuangan,” terangnya.
Kegiatan ini juga turut menghadirkan naraumber dari perwakilan Disdik Kaltim Diana dan BPK Bagian Arsip Daerah Kaltim Nazham. Turut hadir kepala SD dan SMP Negeri berjumlah 252 orang. Sementara untuk swasta ada 60 orang. (hms13)