Kepala Bapenda Kutim H Musyaffa. (Dok Prokompi)
SANGATTA- Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutai Timur (Kutim) H Musyaffa menyakini keuangan Pemkab di 2020 ini akan semakin membaik dan menjauh dari defisit anggaran. Apalagi penyebabkan kalau bukan surplus keuangan daerah yang mencapai Rp 128 miliar pada akhir 2019 lalu.
Menurut dia, surplus terjadi salah satunya dikarenakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kutim dari penerimaan pajak daerah meningkat sampai 119 persen. Berikutnya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang ikut meningkat 105 persen. Serta DBH Pusat yakni transferan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia mencapai 98 persen.
“Alhamdulillah kondisi keuangan Pemkab Kutim tahun 2020 menjadi baik dan stabil,” katanya belum lama ini.
Selanjutnya, Anggaran surplus tersebut akan menjadi SILPA (sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan) Pemkab Kutim. Untuk kemudian menjadi modal pembiayaan pembangunan Pemkab Kutim dan akan dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2020.
Musyaffa berharap siklus keuangan Pemkab Kutim yang semakin membaik dapat terus menstabilkan neraca keuangan daerah. Sehingga tak menghambat pembiayaan pembangunan dan kebijakan kepala daerah, demi suksesnya Program Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu (Gerbang Desa Madu). (hms3)
