Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Suroto meresmikan pembukaan unit Hemodialisa atau alat cuci darah RS Meloy Sangatta, Kamis (13/2/2020). (Ist)
SANGATTA – Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Suroto meresmikan pembukaan unit Hemodialisa atau alat cuci darah RS Meloy Sangatta, Kamis (13/2/2020). Saat ini, unit Hemodialisa ini adalah yang pertama dan satu – satunya yang ada di Kutim.
Asisten Ekonomi Pembagunan, Suroto mengucapkan apresiasi yang besar kepada RS Meloy yang sudah mengadakan alat cuci darah di Sangatta sehingga membantu pasien atau masyarakat yang akan cuci darah tidak perlu dirujuk ke Bontang atau Samarinda

“Terima kasih buat RS Meloy sudah mengadakan seperangkat unit cuci darah ini. Pasien yang perlu cuci darah tidak perlu lagi dirujuk ke Bontang atau Samarinda. Ini sangat membantu masyarakat bisa lebih dekat dan tentu biaya transportasi lebih murah,” ujar Suroto.
Sebelumnya, Kadis Kesehatan, dr Bahrani mengatakan bahwa RSUD Kudungga belum mengadakan alat ini karena belum memiliki dokter sub spesialis jantung dan ginjal. Dalam waktu dekat ini, Dinkes Kutim mencoba menawarkan kepada para dokter untuk mau mengambil program sub spesialis ini.

“Kendalanya belum ada pengadaan unit Hemodialisa di RSUD Kudungga karena belum dokter sub spesialis yang khusus menangani pasien gagal ginjal dan pengoperasian alatnya,” jelas Bahrani.
Dia menambahkan dari data RSUD Bontang, jumlah pasien cuci darah dari Kutim sebanyak 13 orang belum termasuk pasien gagal ginjal yang dari pedalaman.
“Data pasien cuci darah dari Sangatta ada 13 orang yang rutin ke Bontang, belum termasuk pasien dari pedalaman seperti Muara Bengkal, Muara Ancalong dan Busang biasanya langsung ke Samarinda,” terangnya.
Ia menyarankan agar terhindar dari penyakit ini, masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat dengan langkah “CERDIK”, yaitu cek kesehatan secara teratur, Enyahkan asap rokok, Rutin berolahraga, Diet seimbang dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stress dengan baik.(hms4/hms3)