Beranda Entertainment Tari Caci Tampil di Pentas Budaya Kutim – Semarakkan Pelantikan IKB NTT

Tari Caci Tampil di Pentas Budaya Kutim – Semarakkan Pelantikan IKB NTT

690 views
0

Sekkab Kutim H Irawansyah berkesempatan untuk melakukan Paki Reis (pukulan pertama) pertama pada pembukaan seni tari caci. (Wak Hedir Pro Kutim)

SANGATTA – Pentas Seni Budaya Tari Caci Ikatan Keluarga Besar Nusa Tenggara Timur (IKB NTT) untuk pertama kali ditunjukkan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), di Danau Folder Pasar Induk, Jl Ilham Maulan Sangatta, Sabtu (7/3/2020). Tarian Caci ini dalam rangka syukuran akan dilaksanakannya pelantikan pengurus IKB NTT Kabupaten Kutim.

Sekretaris Kabupaten H Irawansyah didaulat membuka resmi pentas seni IKB NTT yang digelar selama dua hari di Danau Folder Pasar Induk, Jalan Ilham Maulana, Sangatta. Dan diikuti warga NTT dari Samarinda, Bontang, Muara Wahau dan Berau.

“Atas nama Pemkab Kutim menyambut baik dengan diadakannya seni tari caci ini. Terpenting adalah silahturahmi terus kita galakan. Sehingga daerah yang satu dengan yang lainnya bisa menyatu dalam suatu kerukunan. Baik kerukunan antara beragama, maupun suku,” ucapnya.

Sebagai upaya untuk melestarikan budaya ini, Irawansyah menambahkan, tentu Pemkab Kutim ingin mengembangkan seluruh budaya yang ada di Indonesia. Terutama masyarakat yang ada di Kutim.

“Di Kutim seluruh suku ada, bukan hanya dari NTT, tetapi daerah lainnya juga. Seperti Jawa, Sulawesi, Batak dan lain sebagainya. Jumlah warga di NTT cukup banyak, sekitar 30 ribu jiwa. Tentu di Kutim tidak membedakan antar suku maupun agama yang lainnya. Kita bersyukur selama berdirinya Kutim, dalam keadaan aman dan damai. Ini patut kita syukuri, hubungan antara suku maupun antara agama di Kutim dapat terjalin dengan baik,” terang mantan Kepala Dinas Disperindag Kutim ini.

Pemerintah juga akan terus mendukung untuk pengembangan kebudayaan NTT di Kutim. Sebab di Kutim ada pentas seni yang setiap tahunnya sudah diagendakan.

“Kita doakan di Kutim tetap aman, kita mudah berusaha atau bekerja dan kita harapkan kita saling silahturahmi,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Manggarai Timur Agas, SH, M.Hum mengatakan sungguh luar biasa, masyarakat Manggarai bisa mempersembahkan tari caci di Kutim.

“Ini pertanda bahwa sejauh apapun warga kita merantau, tapi kita orang Manggarai yang mempunyai budaya yang tetap dibawa kemanapun pergi. Begitupun disini (Kutim) kita harus menyatu dengan budaya Kutai yang merupakan adat di Kutim. Budaya sebenarnya menggambarkan ciri kita, sikap, prilaku dan tutur kata kita,”ucapnya.

Lebih Agas menjelaskan, bahwa Tari Caci adalah sebuah tarian yang dipentaskan pada saat syukuran yang menampilkan seninya bukan aspek yang lainnya.

“Tergantung dari persiapan mereka (penari caci). Karena ada larangan-larangan yang tidak boleh pada saat mau tampil. Yang pertama harus punya hubungan yang baik dengan istri, jika dari rumah baru bertengkar dengan istri maka tidak boleh tampil, ” jelasnya.

Untuk itu dalam kesempatan ini, Agas meminta agar yang tonjolkan betul -betul adalah aspek dari seni tari caci. Supaya bisa dilihat dan layak untuk menjadi salah satu icon pariwisata di Kutim nantinya.

“Kemanapun pergi, kita tetap terikat pada seni dan budaya yang kita anut serta menyatuh dengan sistem nilai budaya lokal. Agar pertunjukan mendapat restu,” ujarnya.

Sebelumnya Ketua IKB NTT Kabupaten Kutim Wihelmus Wio Doi terharu, karena ini merupakan yang pertama. Tari caci digelar di Kutim. Dikatakan tari cari sudah sering ditampilkan daerah di Kaltim lainnya, seperti di Samarinda, Berau, Balikpapan dan bahkan acara Erau di Kukar.

“Sehingga kami sepakat dengan tokoh sesepu dari Manggarai, agar ini juga bisa dilaksanakan di Kutim. Atas nama IKB NTT di Kutim, kami memohon agar ada perhatian dari Pemkab Kutim, untuk pengembangan dan bisa menjadi salah satu ikon pariwisata Kabupaten Kutim, yakni tari caci,” ungkapnya.

Ewil sapaan akrab Wihelmus mengatakan tuan rumah kegiatan pentas seni tari caci sendiri terdiri dari Kutim, Bontang dan Samarinda. Sementara tamu berasal dari Berau dan Muara Wahau.

“Kami berharap kegiatan ini dapat terus dibudayakan di Kabupaten Kutim. Harapan kami apabila ada even – even kebudayaan yang dilaksanakan di Kabupaten Kutim, kami NTT bisa dilibatkan,” sebutnya.

Dalam kesempatan ini, Ewil yang juga penggiat dari PMI Kutim ini meminta kepada Bupati Manggarai Timur agar mengadakan peralatan tari caci untuk warga NTT di Kutim. Sebab peralatan tidak ada dijual di Kutim.

Hadir pula dalam kegiatan ini Wakil Ketua DPRD Manggarai Timur Bernadus Nuel, serta sesepu NTT dari daerah lainnya seperti Berau, Samarinda dam Wahau. Kemudian, Kepala Dinas Sosial Kutim, Jamiatulkhair Daik, Ketua Paguyuban NTT Kutim Stanislaus Estanar dan tamu undangan lainnya. (hms15)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini