Momen Apel Kesiapan PPDP dalam GCS gelaran KPU Kutim. Foto: ist
SANGATTA- Pasca melakukan Apel Kesiapan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) dalam gerakan pencocokan dan penelitian (coklit) serentak (GCS) yang telah dicanangkan KPU RI, pihak KPU Kutai Timur (Kutim) langsung menerjunkan sebanyak 769 petugas coklit ke lapangan untuk memastikan kualitas daftar pemilih tersusun dengan baik di seluruh kecamatan dan desa di Kutim.
Komisioner Divisi Perencanaan dan Data KPU Kutim Hasan Basri melaporkan mulai hari Minggu (19/7/2020) hingga lebih sebulan ke depan petugas coklit akan mendatangi rumah warga. Khususnya yang data sebelumnya sudah masuk ke server KPU Kutim.
“Petugas coklit akan door to door menanyakan kemudian mendata dan mengakomodir hak pemilih. Seperti bupati, wakil bupati, ketua DPRD, tokoh masyarakat, agama, adat maupun pemuda dalam Pemilukada Kutim 2020 pada 9 Desember mendatang,” bebernya.
Hasan menambahkan, dari data yang ada sekitar 293.000 masyarakat Kutim harus di coklit. Sesuai mekanisme yang diatur oleh undang-undang, seluruh pemilih wajib didatangi dan di update data pemilihnya.
“Petugas cocklit harus teliti, sebab harus memilah mana warga pendatang, warga pindah domisili, serta warga yang telah wafat,” jelasnya.
Lebih jauh, Hasan mengutarakan seluruh petugas coklit dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar protokol kesehatan. Seperti masker, face shield, dan sarung tangan.
“Di tengah pandemi COVID-19 ini, KPU Kutim tetap mengarahkan proteksi pencegahan penularan COVID-19 di lapangan. Jadi ketika bertemu dengan masyarakat petugas coklit steril dari virus Corona,” tutupnya. (hms13/hms3)
