Beranda Infrastruktur Kegiatan Fisik “KOTAKU” Mulai 1 Agustus – Target Selesai Akhir 2020

Kegiatan Fisik “KOTAKU” Mulai 1 Agustus – Target Selesai Akhir 2020

233 views
0

Kegiatan pelaksanaan Program KOTAKU di Jalan Lingkungan Desa Sangatta Selatan. Foto: Irfan Pro Kutim

SANGATTA – Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Kaltim Sandhi Eko Bramono melaporkan, program “KOTAKU” di Kaltim dimulai sejak 2015. Di 2020 ini lokasi program KOTAKU meliputi 7 kota/kabupaten, yaitu Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kukar, Berau, Paser, dan Kutim. Total jumlah kelurahan dampingan sebanyak 149 kelurahan/desa. Dari 149 kelurahan/desa tersebut 5 kelurahan/desa mendapatkan dana BPM, 51 kelurahan/desa masuk kategori kelurahan yang harus meningkatkan pelayanan. Dari sebelumnya tingkat layanannya di bawah 80 persen menjadi tingkat layanan di atas 80 persen, serta 93 kelurahan/desa yang tidak kumuh dan tingkat layanan sudah di atas 80 persen.

“Harus dilakukan upaya pencegahan agar tidak kumuh lagi. Kegiatan fisik akan digeber mulai 1 Agustus dan ditargetkan selesai di akhir 2020,” sebutnya disela-sela peletakkan batu pertama program ‘KOTAKU’ di area lokasi drainase di Jalan Lingkungan RT 3 Desa Sangatta Selatan, Senin (27/7/2020). Bersama Anggota Komisi V DPR RI Dapil Kaltim Irwan dan Seskab Kutim Irawansyah.

Lebih jauh, Sandhi menuturkan khusus di Desa Sangatta Selatan, kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu pembangunan Jalan Lingkungan RT 3 sepanjang 307,5 meter, drainase lingkungan sepanjang 16 meter. Membangun bio septictank sebanyak 14 unit, menyiapkan gerobak sampah 4 unit, dan pergola 2 unit. Sebelum kegiatan fisik dilaksanakan, terlebih dahulu masyarakat diberikan pemahaman melalui kegiatan sosialisasi. Dengan didukung media berupa spanduk, buletin, brosur dan media lainnya yang menunjang dan bisa meningkatkan pemahaman masyarakat di lokasi kegiatan.

“Selama proses pelaksanaan program akan didampingi oleh tim fasilitator, masyarakat sebagai pelaku utama. Baik ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan maupun turut mengawasi setiap tahapan kegiatan yang dilaksanakan. Dalam kegiatan pelaksanaan BPM diterapkan pola padat karya, di mana banyak masyarakat yang dilibatkan, agar upah yang diterima dapat menambah penghasilan mereka untuk membantu ekonominya,” tutupnya. (hms13/hms3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini