Kapolres Kutim AKBP Welly Djatmoko. Foto: Ist
SANGATTA – Proses pencoblosan di Pilkada Kutim Rabu (9/12/2020) ini, jajaran Polres Kutim menurunkan 469 personel untuk mengamankan penjagaan di setiap TPS yang ada di 18 kecamatan se-Kutim.
Dari 469 personel juga ada bantuan BKO dari Brimob Polda ada satu pleton 30 orang, Samapta Polda Kaltim 96 personel, untuk staf dari Polda 88 personel. Selain itu Polres Kutim juga dibantu personel TNI dengan menerjunkan 100 personelnya di lapangan.
Kapolres Kutim AKPB Welly Djatmoko mengatakan untuk mengamankan tahapan pemungutan suara di titik-titik 769 TPS di Kutim, pihaknya meminta ratusan personel bekerja secara aktif dan profesional.
Untuk diketahui, ada 769 TPS yang tersebar di 141 desa/kelurahan di Kutim. Dengan DPS sebanyak 231.811 yang terdiri dari 124.066 laki-laki dan 107.746 perempuan. Tentu menjadi tugas yang harus dijalankan secara profesional. Sebab ada empat kecamatan yang termasuk dalam golongan ‘rawan’.
“Untuk per TPS yang rawan itu satu TPS satu personel, kalau untuk TPS yang aman satu personel bisa mengawasi empat TPS. Sebenarnya untuk TPS yang rawan itu ada di lokasi yang jauh seperti Busang, Long Mesangat, Sandaran, dan perbatasan Bontang di Kampung Sidrap,” jelasnya.
Ia menambahkan yang masuk dalam kategori rawan adalah akan ada pemilih ganda, terutama di daerah perbatasan Bontang-Kutim. Untuk itu Polres Kutim akan memberikan pengawasan ekstra pada empat kecamatan tersebut.
AKBP Welly meminta agar seluruh personel untuk memberikan contoh teladan kepada masyarakat di masing-masing TPS.
“Tugas dan tanggung jawab yang kita emban sangat berat. Pastikan rekan-rekan menguasai kondisi TPS dan tetap jaga kesehatan. Pakai masker, menjaga jarak, gunakan hand sanitizer atau mencuci tangan. Berikan contoh yang terbaik, karena pilkada kali ini berada di tengah masa pandemi Covid-19,” urainya.(hms13/hms3)