Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman. (Wahyu Yuli Artanto Pro Kutim)
LONG MESENGAT – Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman mengatakan, Kutai Timur sejak awal di desain ke agroindustri di sektor pertanian dan perkebunan. Namun sampai saat ini belum mampu menopang pembangunan perekonomian secara umum.
“Bahkan sampai sekarang Kutim masih mengandalkan hasil tambang dan minyak. Terutama dalam menopang keuangan untuk pembangunan di daerah,” kata Bupati Ardiansyah.
Hal itu disampaikan orang nomor satu di Kutim ketika menghadiri Musrenbang kecamatan Long Mesengat, Senin (14/3/2022) sore. Hadir pada acara itu Wakil Bupati H Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim Joni dan sejumlah anggota dewan lainnya, para asisten Setkab, sejumlah Kepala OPD, Camat setempat Imanuel serta perwakilan perusahaan dan undangan lainnya.

Sebenarnya menurut orang nomor satu di Kutim ini, hasil sawit belum mampu menciptakan industri hilirnya. Hal ini disebabkan CPO (Cruide Palm Oil) yang dihasilkan perkebunan sawit dijual ke luar.
Apabila di Kutim sudah dibangun industri yang mampu mengolah turunan sawit, tentunya bakal memiliki dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Bahkan selain manual, juga bisa dibuat kosmetik dan sebagainya.
Ke depan diharapkan Kutim ada yang membangun industri sawit. Sehingga perusahaan sawit tak lagi menjual CPO, namun produk tersebut sudah bisa diolah sendiri di daerah ini,” ujar Ardiansyah.
Jika industri Truman sawit sudah berdiri sendiri di Kutim, tentunya bakal menopang pebanguban secara keseluruhan. Bahkan dampak positifnya perekonomian masyarakat semakin berkembang dengan baik juga. (hms2/hms3)