BPOM Samarinda Kampanye Pasar Pangan Aman. (ist)
SANGATTA – Untuk menciptakan tubuh yang sehat, selain olahraga juga diperlukan asupan makanan bergizi. Tentunya makanan yang aman karena terbebas dari racun dan bahan berbahaya lainnya. Maka dari itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Samarinda melaksanakan kampanye keamanan pangan. Kampanye informatif tersebut mengambil lokasi di Pasar Induk Sangatta (PIS) sebagai percontohan di Kutai Timur (Kutim), Selasa (28/9/2021).
Kegiatan dimaksud melibatkan Asosiasi Pasar Induk Sangatta (APISTA). Dibuka PFM Ahli Muda BPOM Samarinda F Dany Bestara. Disaksikan Kepala Tata Usaha UPT PIS Bohari serta perwakilan APISTA Darlis, Andi Bahtiar dan Harisman.
“Tujuan kegiatan kampanye pasar ini dilakukan dengan Komunikasi langsung kepada pedagang dan beberapa pengunjung yang ada berbelanja pasar. Terkait pengetahuan terhadap bahan berbahaya pada pangan,” kata Kepala Tata Usaha UPT PIS Bohari, mewakili atasannya.
Apa saja contoh bahan berbahaya untuk makanan? Bahan-bahan tersebut antara lain, formalin, boraks, rhodamin-b dan metanil yellow. Agar lebih waspada saat menjual atau membeli produk pangan olahan terkemas, penjual dan pembeli diingatkan untuk selalu meneliti informasi bahan makanan. Dengan metode “Cek KLIK” yaiti Cek Kemasan, Label, Izin Edar dan Kemasan.
“Kami berterimakasih karena untuk ketiga kalinya BPOM Samarinda melaksanakan kegiatan sosialisasi di Pasar Induk Sangatta. kali ini berupa kampanye kepada pedagang dan pengunjung pasar,” ujar Bohari.
Bohari menambahkan UPT PIS juga berterimakasih kepada APISTA yang selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan bersama BPOM Samarinda. Membantu mengedukasi masyarakat yang datang ke PIS.
Terakhir Bohari meminta dukungan masyarakat agar program Pasar Pangan Aman BPOM ini dapat berkelanjutan di PIS. Sehingga PIS lebih baik dan menjadi pasar percontohan bagi yang lain.
Sementara itu Dany Bestara menjelaskan bahwa Program Pasar Pangan Aman BPOM juga menyasar pengunjung pasar. selain petugas dan pedagang yang ada.
“Sebagai bagian dari komunitas pasar, petugas pasar, asosiasi dan pedagang, termasuk pedagang perlu diberdayakan dalam mewujudkan keamanan pangan di Pasar Induk Sangatta,” katanya. (hms8/hms3)
