Beranda Entertainment Sosialiasi Kesehatan Reproduksi Garapan DPPKB Kutim – Cegah Stunting Sejak Awal Pernikahan

Sosialiasi Kesehatan Reproduksi Garapan DPPKB Kutim – Cegah Stunting Sejak Awal Pernikahan

206 views
0

Sosialisasi strategi pencegahan stunting. (Ist)

SANGATTA – Stunting atau kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya, bisa dicegah sejak awal pernikahan. Caranya yakni dengan memberi pengetahuan serta pemahaman remaja dan calon pengantin, seputar kesehatan reproduksi. Disampaikan melalui sosialisasi kesehatan reproduksi sehat bagi remaja dan pecegahan pernikahan dini, serta pembekalan terhadap orang tua agar mampu mendampingi anak remajanya menuju kedewasaan.

Strategi pencegahan stunting melalui sosialisasi seperti itu juga dilakukan Dinas Pengandalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kutim. Terbaru, sosialisasi digelar di Aula Kantor Camat Teluk Pandan, Rabu (10/11/2021). Pesertanya mencapai 153 orang, terdiri dari perwakilan TP PKK Teluk Pandan, Kepala Desa, Babinsa, Babinkantibmas, para orang tua, anak remaja SMA dan remaja dewasa lainnya yang siap menikah yang berasal dari enam desa.

Tujuannya tak lain agar calon pengantin lebih siap menghadapi kehidupan perkawinan. Sehingga mampu memahami pentingnya pencegahan stunting.

“Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat Kecamatan Teluk Pandan segera lolos dari status lokus stunting pada tahun 2022,” ucap Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Dinas PPKB Kutim, Yuliana Kala’ Lembang mewakili atasannya.

Yuliana yang juga hadir sebagai pemateri mengatakan, para ramaja atau calon pengantin harus mempersiapkan bagaimana berkehidupan keluarga yang baik. Sehingga nanti pada saat sudah menikah dan menjadi pasangan usia subur, sudah siap untuk melahirkan anak yang sehat.

“Agar tidak ada lagi anak yang stunting. Apa yang kita lakukan hari ini, hasilnya 25 tahun kedepan. Karena 25 tahun ke depan anak dari remaja dan calon pengantin sekarang akan menjadi generasi yang sehat,” tutur Yuliana.

Yuliana menjelaskan, pihaknya saat ini berpacu dengan waktu untuk melakukan berbagai upaya. Agar semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya pencegahan stunting. Sasaran pencegahan stunting meliputi satu siklus kehidupan manusia. Mulai dari remaja, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, melahirkan, menyusui, baduta, balita, anak kembali lagi ke remaja.

“Di masing masing usia inilah masa yang tepat untuk melakukan intervensi spesifik,” terangnya. 

Oleh karena itu, sambung Yuliana, pencegahan pernikahan dini, perbaikan gizi, pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui, penanganan persalinan, pola asuh yang baik dan pelayanan kontrasepsi bagi pasangan usia subur (PUS), perlu terus di tingkatkan. Sedangkan intervensi sensitif dilakukan bersama lintas sektor seperti ketersediaan pangan, air bersih, sanitasi yang baik, polah asuh yang benar, pendidikan, akses pelayanan kesehatan dan lainnya.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas PPKB dr Setiadi Halim berharap, kepada semua bidang untuk terus melakukan inovasi dan bahu membahu bersama mitra, dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kutim.

Kegiatan ini dirangkai dengan pembentukan kelompok PIK-R (Pusat Informasi Konseling Kespro Remaja) yang nantinya akan menjadi wadah bagi mereka berbagi informasi dan berkreasi.

Kegiatan ini turut dihadiri IBI Ranting Teluk Pandan, perwakilan UPT Puskesmas, Perwakilan Dinas Pendidikan, ibi KUA, dan Polsek Teluk Pandan. Kegiatan secara resmi dibuka oleh Sekretaris Camat Teluk Pandan. (hms15/hms3)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here