Ardiansyah saat memberikan tausyiah kepada para jemaah alumni Haji Kutim yang tergabung dalam Majelis Taklim Al Hajj, di gedung PLHUT, Kantor Kemenag Kutim, Foto: Wahyu yuli artanto Pro Kutim
SANGATTA- Melaksanakan ibadah Haji hukumnya wajib bagi setiap orang Muslim yang telah memenuhi syarat. Syarat yang dimaksud adalah mampu secara fisik, ilmu dan mampu secara ekonomi untuk mengadakan perjalanan ke Baitullah (Rumah Alloh Subhannahu wa Ta’ala) .
“Untuk mendapatkan kemampuan berangkat haji, diusahakan semaksimal mungkin dari sekarang. Selain menabung jangan lupa juga untuk terus berdoa,” ucap Ardiansyah saat memberikan tausyiah kepada para jemaah alumni Haji Kutim yang tergabung dalam Majelis Taklim Al Hajj, di gedung PLHUT, Kantor Kemenag Kutim, Selasa (01/02/2022).
Saat ini sambungnya, dunia masih dalam kondisi pandemi COVID-19. Maka untuk sementara waktu proses ibadah haji dihentikan. Oleh pemerintah Arab Saudi maupun Indonesia. Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China tersebut.
“Mari kita berdoa, mudah-mudahan tahun ini sudah bisa dibuka. Agar kita semua umat muslim bisa melaksanakan rukun Islam yang ke 5 ini,” ujar Ardiansyah yang langsung diamini oleh para jamaah yang hadir.
Diluar itu, Ardiansyah juga mengajak kepada jemaah yang didominasi oleh perempuan tersebut untuk selalu berbaik sangka kepada para pengambil kebijakan (pemerintah). Dalam hal penghentian sementara keberangkatan Haji.
“Menghindari kemudaratan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Taklim Al Hajj, Bunga mengatakan, silaturahmi yang diisi dengan tausyiah tersebut mengambil tema Makna Persaudaraan Dalam Menjalin Ukhuwah Islamiah. Turut dihadiri oleh perwakilan Kemenag serta para alumni haji yang berasal dari Kabupaten Kutim.
“Majelis (Al Hajj) ini terbentuk (dengan tujuan) salah satunya sebagai wadah untuk mempererat tali silaturahmi serta sesama jemaah haji, “ucapnya. (kopi6)
