Suasana Rakor Pemprov dan Kabupaten/Kota se Kaltim secara daring di Kantor Diskominfo Perstik. (Wahyu Pro Kutim)
SANGATTA- Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Timur (Kaltim), turut dihadiri jajaran Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), secara daring di Kantor Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfo Perstik), Selasa (1/3/2022) pagi.
Rakor tersebut dibuka oleh Pj Sesprov Kaltim H Riza Indra Riadi mewakili Gubernur dan diikuti oleh seluruh Kabupaten Kota se Kaltim secara virtual. Dari Pemkab Kutim ada Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman yang hadir pada saat pembukaan, namun harus bergeser lebih cepat untuk mengikuti agenda protokoler lainnya. Hadir pula Wabup Kasmidi Bulang, Kadis PPR Poniso Suryo Renggono, Sekretaris Diskominfo Perstik Roni Bonar, Kabag Pemerintahan Setkab Kutim Trisno.
Dalam rakor yang banyak menekanan persoalan pertanahaan dan batas wilayah kabupaten/kota ini digunakan Wabup untuk menyampaikan permasalahan tapal batas di lapangan. Ia menjelaskan di Kutim hingga kini masih ada tersisa persoalan tapal batas yang belum selesai.
“Tepatnya di Desa Tepian Terap, (Kecamatan) Sangkulirang yang berbatasan dengan (Desa) Tali Sayan Kabupaten Berau,” kata Kasmidi.

Kendati masih menyisakan permasalahan, namun Kasmidi yakin dalam waktu dekat bakal dapat segera diselesaikan. Kenapa Kutim berkonsentrasi menyelesaikan tapal batas tersebut? Sebab menurut Kasmidi ada status domisili beberapa masyarakat yang masih menggantung. Apabila tidak lekas ditangani, maka tentunya hal tersebut akan berdampak masalah baru di kemudian hari. Hal lain yang bisa dilakukan oleh Pemkab Kutim apabila persoalan itu selesai adalah pembangunan serta kontribusi APBD Kutim ke daerah tersebut bisa didistribusikan.
Hal lain yang ikut dibahas pada rakor ini adalah persiapan daerah di Kaltim dalam menopang IKN. Kutim sendiri, kata Kasmidi, sudah banyak memiliki perencanaan untuk menopang IKN itu. Diantaranya di daerah kecamatan-kecamatan sudah siap menjadi lahan industri.
“Kutim juga bakal membangun (produk) turunan kelapa sawit. Tujuannya jelas untuk menopang IKN,” tutup Kasmidi.
Sebelumnya, Pj Sesprov Kaltim H Riza Indra Riadi saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa rapat ini fokus pada persoalan pertanahan, kerjasama dan batas daerah. Semua hal itu sengaja menjadi fokus pembahasan dalam rapat agar Kaltim siap menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sebab pemindahan IKN jelas akan memicu perkembangan daerah menjadi lebih cepat.
“Semoga rakor ini berlangsung dengan lancar dan baik, menghasilkan rekomendasi yang sinergi dalam langkah-langkah kebijakan pembangunan. Terkait bidang pemerintahan Pemprov Kaltim dan Kabupaten/Kota se Kaltim,” harapnya. (kopi7/kopi3)