Momen Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman didampingi Wabup Kasmidi Bulang saat penandatangan hasil Musrenbang di Kecamatan Long Mesangat. Foto: Wahyu Yuli Artanto Pro Kutim
LONG MESANGAT – Infrastruktur dasar masih mendominasi usulan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan di 18 Kecamatan yang digelar pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) selama hampir sepekan. Dimulai dari kecamatan yang ada di pesisir dan berakhir di wilayah pedalaman tepatnya di Kecamatan Long Mesangat.
“Kita sudah paham beberapa wilayah masih banyak infrastruktur dasar belum memadai, terutama jalan. (Persoalan) Ini menjadi perhatian kita (Pemkab Kutim) yang utama,” jelas Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman didampingi Wabup H Kasmidi Bulang ditemui usai Musrenbangcam di Kecamatan Long Mesangat, Jumat (11/3/2022).
Hasil rekapitulasi usulan kegiatan yang disampaikan dalam Musrenbangcam mengakomodir aspirasi desa selanjutnya akan dibahas lebih mendalam dan digodok pada Musrenbang Kabupaten. Ardiansyah mengatakan arahannya dan Wabup maupun dari Anggota Dewan, bisa menjadi perhatian. Dia menyadari ada beberapa kegiatan yang sangat mendesak dan harus segera ditindak lanjuti. Kemudian terkait infrastruktur dasar, terutama jalan di wilayah pedalaman, Pemkab Kutim akan mencoba menggunakan skema pembiayaan kontrak multi years (tahun jamak). Diharapkan pada 2024 masalah kebutuhan dasar masyarakat tersebut bisa selesai.
“Kami (Pemkab Kutim) juga berharap kehadiran pihak ketiga (perusahaan) yang beroprasi di wilayah Kutim, bisa membantu melalui CSR-nya. Terutama memperhatikan pembangunan di ring satu (wilayah inti), dimana perusahaan itu beroprasi,” pintanya.
Sesuai dengan tema Musrenbangcam 2023 yaitu “Pengembangan Sentra Ekonomi Didukung Pelayanan Publik yang Berkualitas”, Ardiansyah berharap Bapedda mampu menelaah dengan cermat, terkait kegiatan mendukung dengan program pembangunan yang sudah direncanakan.
“Mudah-mudahan bisa di invetarisasi pada Musrenbang Kabupaten,” harapnya.
Ditempat yang sama Wakil Bupati H Kasmidi Bulang menambahkan, kewajiban pemerintah daerah ialah memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat. Sehingga diperlukan sinergi dan kerjasama yang baik oleh semua pihak, termasuk masyarakat itu sendiri. Agar program pembangunan yang sudah direncanakan bisa segera terwujud. Menurutnya dengan sinergi semua pihak, bukan mustahil kesejahteraan dan pemerataan pembangunan bisa segera dinikmati oleh masyarakat Kutim.
“Mari bersama membangun Kutai Timur Sejatera Untuk Semua,” ajaknya. (kopi6/kopi3)