Saat Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman menjadi narsumber oleh RPD Kutim. (Wahyu Pro Kutim)
SANGATTA – Jadi narasumber acara talkshow nasional “Is Me”, Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman menegaskan, Kabupaten Kutim siap menjadi daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal tersebut tentunya didukung dengan sejumlah sektor. Penegasan dimaksud disampaikan Ardiansyah pada gelar wicara yang dilaksanakan oleh RPD Kutim bekerja sama dengan radio jaringan Indonesiapersada.id dan heartline 100,6 FM, di Ruang Kerjanya, Sekteratiat Kabupaten Kutim, Senin (14/3/2022).
“Tekait dengan kepadatan wilayah, pengembangan wilayah dan pemerataan pembangunan ekonomi, kami siap (menjadi daerah penyangga IKN Nusantara). Saya sebagai putra Kalimantan Timur (Kaltim) merasa tersanjung dan terhormat, IKN ditempatkan di Kaltim,” tegas Ardiansyah diacara yang dipandu oleh Basuki Isnawan dan Yohana Elisabeth dan disiarkan secara langsung.

Melalui siaran yang disebar luarkan oleh 67 radio se Indonesia ini, Ardiansyah menerangkan Kutim memiliki letak geografis yang strategis dan mumpuni untuk dijadikan sebagai daerah penopang pusat pemerintahan negara Indonesia. Alasannya Kutim berada tepat di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2 atau Selat Makassar. Kondisi ini tentunya menyimpan potensi maritime, perdagangan dan ekonomi secara luas. Namun demikian, sembari menunggu IKN Nusantara aktif digunakan untuk urusan pemerintahan, Ardiansyah berharap agar Pemerintah Pusat lebih sigap mengembangkan ekonomi dari potensi yang ada di Kaltim secara umum. Khususnya potensi yang ada di daerah-daerah penyanggan IKN Nusantara.
“Kutai Timur memiliki semua potensi. Dari laut, darat, tak hanya tambang tapi juga pekebunan dan sebagainya,” jelasnya.

Khusus untuk perkebunan kelapa sawit, Kutim salah satu daerah terbesar di Kaltim yang mengembangkan sektor ini. Tak kurang dari 700 ribu hektare (Ha) lahan dikelola untuk meningkatkan produksi sawit. Selain itu, iklim investasi yang kondusif juga terus terjaga. Karena Kutim memiliki masyarakat dengan berbagai suku adat dan budaya yang majemuk. Dalam gelar wicara bertema “IKN Nusantara Cermin Bhineka Tunggal Ika” bersama narsumber dosen FISIP Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin Kalimantan Selatan Dr Taufik Arbain ini, Ardiansyah mengaku hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri. Sebab di Kutim tak terjadi konflik atau distorsi sosial kemasyarakatan. Maka dari itu, Bupati menegaskan bahwa Kutim selalu siap mendukung pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara di Kaltim. Ardiansyah menaruh beberapa harapan untuk progress pemindahan IKN di Nusantara ini.
“Harapan kita (Kutim) pertama, untuk pemertaaan pembangunan. Kedua peningkatan ekonomi kerakyatan. Berikutnya kata Nusantara itu adalah kata penyatuan seluruh wilayah di Indonesia ini,” tutupnya. (kopi7/kopi3)