Beranda Sosial & Kesehatan Tim Pendamping Keluarga, Ujung Tombak Penurunan Angka Stunting – Butuh Komitmen Camat...

Tim Pendamping Keluarga, Ujung Tombak Penurunan Angka Stunting – Butuh Komitmen Camat hingga Kepala Desa

324 views
0

ARAHAN : Bupati Ardiansyah Sulaiman memberikan arahan pada 18 Camat se-Kutai Timur, terkait stunting. (Foto Ronall J Warsa Pro Kutim)

SANGATTA – Target penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024 di Indonesia oleh pemerintah pusat, membutuhkan kerjasama seluruh pihak baik itu bidan, TP PKK, kader KB dan seluruh unsur lapisan dan golongan masyarakat sehingga target tersebut dapat terlaksana.

Tanggung jawab penurunan stunting tidaklah kecil, bahkan pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia diminta untuk meningkatkan sarana dan prasarana dalam meningkatkan sarana dan prasarana sehingga mendukung kinerja tim pendamping keluarga sejahtera.

Bupati Ardiansyah Sulaiman menyebutkan jika beberapa waktu lalu ia mendapat informasi dari Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dr Setiadi Halim terkait progres tim pendamping keluarga.

“Termasuk pesan sekilas dari ibu-ibu TP PKK, tentang pendamping keluarga. Ternyata masih banyak kepala-kepala desa yang belum mengindahkannya. Belum itu dalam artian, apakah memang tidak mau atau lamban,” ungkapnya, sembari meminta camat se-Kutim turut bergerak.

Pemkab Kutim mendukung dan turut memberi semangat para tim pendamping keluarga, untuk mendampingi keluarga, calon pengantin, dan calon keluarga. Yang secara masif bertujuan untuk penurunan angka stunting di Kutim, dimana masih tercatat (terdata, red) dalam pantauan pemerintah pusat.

Dukungan pada tim pendamping keluarga berbalut Keputusan Presiden (Kepres), yang upaya penurunan stunting tersebut baik dalam bentuk regulasi dan penganggaran. Termasuk memastikan pelaksanaan kompetensi dan kolaborasi, memanfaatkan data mikro keluarga, menggerakan sumber daya, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka pencegahan stunting.

“Salah-satu partipasi masyarakat tersebut adalah tim pendamping keluarga. Meskipun ada pada tiap=tiap desa, saya berharap seluruh camat turut mendorong semua desa untuk membentuk ini. Secara teknis dapat berkomunikasi dengan TP PKK dan DPPKB, tegas Bupati Kutim. (Kopi5/Kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini