Beranda Entertainment Generasi Al-Quran, Estapet Keislaman di Masa Depan

Generasi Al-Quran, Estapet Keislaman di Masa Depan

76 views
0

Wisuda : Bupati Ardiansyah Sulaiman mengalungkan tali toga pada para santri/santriwati di Sangkulirang. (Ronall J Warsa Pro Kutim) 

SANGKULIRANG – Wajah bahagia terpancar dari ratusan anak-anak yang mengikuti prosesi Wisuda ke-7 santri/santriwati DPK BKPRMI Sangkulirang 2022, di Gedung Serba Guna (GSG) Sangkulirang pada Minggu (12/6/2022) pagi. Bertema “Penyiapan Generasi Qur’ani, Menyongsong Masa Depan Gemilang”, 405 santri dan santriwati dari seluruh desa di Sangkulirang mengikuti kegiatan dengan riang gembira, mengingat upaya mereka mengaji Al-Quran membuahkan hasil. 

Memang yang mengikuti kegiatan hanya ratusan anak, namun gedung BPU Sangkulirang menjadi penuh. Sebab orang tua, kakek hingga nenek santri dan santriwati turut mengerumuni prosesi yang dibuka langsung oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman. Apalagi kegiatan itu juga dihadiri Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan, Ketua Bapemperda DPRD Agusriansyah, Muh Ali anggota DPRD dari Fraksi PPP. 

Bupati dihadapan santri/santriwati mengisahkan masa setelah runtuhnya kekhalifahan Utsmaniyah. Ada seorang pesakitan sudah tua, di penjara tiap hari ia menyempatkan diri membaca Al-Quran. Hingga aktivitasnya dianggap menganggu oleh seorang sipir, lantas dianiayalah orang tua tersebut. 

“Ketika tersungkur, bukannya menolong orang tua itu, namun malah ia memegang mushaf, sipir tersebut lalu teringat masa kecilnya. Yakin jika mushaf itu milik ayahnya. Ia lantas memeluk lelaki yang telah lama hilang dari lembaran hidupnya, karena ditangkap pemimpin zalim,” terang Ardiansyah Sulaiman. 

Bupati menerangkan, ingatan tentang orang tua yang membaca Al-Quran, akan melekat kuat hingga anak dewasa. Kekuatan Al-Quran akan mampu mengingatkan kenangan seseorang ketika kecil, saat belajar mengaji. Bupati berharap cerita ini menginspirasi santri dan santriwati untuk tak henti memperdalam ilmu. 

“Para orang tua jangan jenuh, jangan capek memberikan pendampingan dalam mengaji Al-Quran. Terimakasih kepada BKPRMI yang terus mengajari anak-anak dari kecil hingga besar. Generasi Al-Quran, estapet keislaman di masa depan,” ungkap Bupati. 

Adapun Sirajuddin Direktur LPTKA Kutim, dalam sambutannya mengatakan, wisuda santri merupakan program andalan BKPRMI. Dulu dipusatkan di Kabupaten, maka kini didorong seluruh DPK mengadakan acara wisuda di tiap kecamatan. 

“Semangat dan motivasi pada santriwati, membaca Al-Quran adalah sumber utama dalam penyiapan generasi Qur’ani sejak dini. Kepada unit DPK diharapkan mampu menyelenggarakan dan mengajak anak giat mengaji,” tukasnya.

Ditambah lagi, dalam Festival Anak Sholeh Nasional beberapa waktu lalu, di Sumatera, Kutim mengirimkan 5 anak untuk mewakili Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Seorang anak memperoleh juara nasional lomba peragaan salat dan Kaltim jadi juara umum. 

Dihubungi usai acara, Ketua DPK BKPRMI Sangkulirang Basir menyebutkan wisuda ke-7 diikuti 405 santri/santriwati. Menjadi banyak pesertanya, karena tiga tahun tidak melaksanakan wisuda akibat pandemi COVID-19, membuat antusiasme peserta membludak. 

“Ada 27 TK/TPA se-Sangkulirang yang ikut serta. Bahkan ada peserta yang baru hadir ditengah acara, karena kapal LCT penyebrangan macet di tengah laut. Beruntung selamat dan sampai ke lokasi acara, ” ujarnya penuh rasa haru. (kopi5/kopi3)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here