Bupati Ardiansyah Sulaiman dalam momen pelatihan dan pembinaan 50 Pelaku Ekraf Sektor Kuliner. (Hasyim Dokpim)
SANGATTA – Salah satu sub sektor yang mendukung pengembangan pariwisata di suatu daerah adalah wisata kuliner. Dengan alasan tersebut, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pariwisata lantas memberi pelatihan dan pembinaan kepada pelaku ekonomi kreatif (ekraf) sub sektor kuliner. Kegiatan yang melibatkan 50 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kutim ini dilangsungkan di Teras Belad Cafe dan Resto, jalan Poros Sangatta – Bontang, Selasa (5/7/2022) pagi.
Bakal berlangsung selama dua hari, kegiatan dibuka Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman. Mendatangkan narasumber Erwiantono dari Universitas Mulawarman (Unmul), I Wayan Lanang Nala dari Politeknik Negeri Samarinda dan Chef Joko dari Hotel Royal Victoria Sangatta.
Apresiasi pun disampaikan Bupati Ardiansyah Sulaiman kepada Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang telah memfasilitasi para pelaku UMKM untuk bisa terus berkembang. Memberikan kegiatan-kegiatan positif untuk meningkatkan daya saing UMKM. Bukan hanya Dinas Pariwisata, tetapi juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM serta DPMDes. Ada pula Dinas Pendidikan untuk bidang di luar sekolah.

“Ini semua kata kuncinya meningkatkan ekonomi kerakyatan,” tegas orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut.
Ia berharap seluruh peserta yang mengikuti pelatihan dan pembinaan dari Dispar kali ini dapat menerapkan ilmu yang telah diberikan oleh narasumber. Sehingga dapat meningkat produktivitas dan pengelolaan manajemen menjadi lebih baik. Sebab satu hal tersebut sangat penting. Mengapa? Karena, banyak UMKM gulung tikar hanya dikarenakan tak mampu mengelola manajemen dengan baik.
“Kepada para peserta, ciptakan kuliner yang baru dari produk-produk khas Kutai Timur,” pinta Ardiansyah.
Ditempat yang sama, Kadispar Kutim Dr H Nurullah menyampaikan kegiatan ini pada dasarnya adalah untuk menggali potensi kuliner khas daerah Kutim. Agar nanti dapat dikembangkan dan dijadikan ikon daerah. Ke depan, Dispar berancana menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin setiap tahun, mengikuti perkembangan zaman.
“Pembinaan dan pelatihan bagi pelaku ekonomi kreatif sub sektor kuliner ini diikuti 50 peserta. Berasal dari Himpunan Paramuwisata Indonesia, instansi Dinas Pariwisata dan pelaku UMKM di Kutim,” tutupnya. (kopi7/kopi3)