Beranda Kutai Timur Peluang Besar Industri Kuliner, Manfaatkan Platform Media Sosial

Peluang Besar Industri Kuliner, Manfaatkan Platform Media Sosial

224 views
0

Foto: Erwiantono, dari Universitas Mulawarman yang menjadi salah satu narasumber pada pembinaan pelaku ekonomi kreatif, Sub sektor kuliner.

SANGATTA- Pandemi COVID-19 mengakibatkan industri pariwisata “babak belur”, termasuk industri kuliner. Namun kehadiran pandemi virus Corona turut berkontribusi melahirkan metode dan terobosan baru dalam bisnis. Dari cara-cara tradisional dan konvensional menjadi modern dengan memanfaatkan teknologi informasi. Pemanfaatan platform media sosial sebagai sarana promosi menjadi sangat penting dalam meraih pasar. Mulai dari proses penjualan, distribusi, transaksi dan komunikasi dengan konsumen jauh lebih mudah.

Penjelasan dimaksud disampaikan Erwiantono dari Universitas Mulawarman yang menjadi narasumber kegiatan pembinaan Pelaku Ekonomi Kreatif, Sub Sektor Kuliner, Selasa (6/7/2022). Pada kegiatan yang digagas Dinas Pariwisata Kutai Timur (Kutim) dan dilaksanakan di Teras Belad Cafe dan Resto jalan poros Sangatta -Bontang ini, Erwiantono menjelaskan bahwa penggunaan platform media sosial sebagai sarana promosi dan jualan produk sudah menjadi keharusan. Karena dengan menggunakan teknologi informasi memudahkan pelaku ekonomi kreatif meraih potensi pasar yang lebih luas. Memangkas biaya produksi menjadi lebih efisien serta mampu mengembangkan produk yang lebih menarik konsumen.

“Saat ini hampir semua jenis usaha memanfaatkan platform media sosial, termasuk sektor kuliner. Dari informasi media sosial pelaku usaha juga bisa belajar bagaimana sebuah produk dikemas sedemikian rupa sehingga menarik konsumen, bagaimana mempertahankan kualitas produk serta teknik pemasarannya. Semua bisa dilakukan dalam satu genggaman,” ujarnya kepada 50 pelaku ekonomi kreatif yang ikut kegiatan selama dua hari mulai Selasa (6/7/2022) hingga Rabu besok.

Lebih lanjut, kepada para peserta pelatihan Erwin menyampaikan, kualitas produk dan layanan menjadi kunci bertahannya sebuah usaha. Jangan pernah mengubah atau menukar kualitas serta layanan yang diberikan. Karena konsumen sekarang lebih selektif.

“Mereka mudah berpindah ke tempat usaha lain, meskipun mereka membayar lebih mahal,” tegasnya.

Dalam sesi selanjutnya, I Wayan Lanang Nala dari Politeknik Negeri Samarinda yang juga menjadi narasumber menyatakan, sebuah produk unggulan harus memperhatikan dan mempertahankan kualitas produk. Seperti higienis, kemasan, nilai gizi, komposisi bahan, kadaluwarsa, merek dagang, sertifikasi halal dan Sertifikasi Nasional Indonesia (SNI). Setiap produk pangan wajib tersertifikasi mutu, karena memberikan jaminan kepastian hukum bagi pelaku usaha dalam melakukan produksi dan pemasarannya.

“Hal ini juga bertujuan untuk menghindari penyimpangan produksi sekaligus meningkatkan daya saing,” jelasnya.

Sebelumnya Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pariwisata Kutim yang sudah menyelenggarakan kegiatan pembinaan kepada pelaku ekonomi kreatif ini. Dan berharap ada terobosan-terobosan baru dalam meningkatkan kualitas produk Industri kuliner khas Kutim yang lebih kompetitif.

“Terus lakukan usaha-usaha untuk menggalakkan potensi wisata melalui event-event yang menghadirkan pelaku usaha ekonomi kreatif. Ini adalah salah satu cara memberdayakan ekonomi masyarakat. Karena dengan event ini terjadi pertukaran informasi, juga jadi ajang promosi,” ujar Bupati.

Dia berharap para pihak mendukung dan membuka ruang sebesar-besarnya bagi pelaku ekonomi kreatif. Kemudian berharap dengan inovasi dan kreatifitas muncul pelaku ekonomi kuliner yang bisa menciptakan cita rasa khas Kutim. Hingga akhirnya menjadi kebanggan Kutim.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kutim, Nurulla mengatakan bahwa tujuan pembinaan pelaku ekonomi kreatif ini adalah menggali potensi khas kuliner Kutim yang bisa dikembangkan menjadi ikon kuliner Kutim. Ia menambahkan bahwa sinergitas antara Pemkab Kutim, pelaku usaha dan akademisi sangat dibutuhkan dalam mengembangkan industri pariwisata di Kutim. (kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini