Suasana salat iduladha 1443 Hijriah yang dilaksanakan di Halaman Kantor Camat Sangatta Utara. Foto: ist
SANGATTA- Persyarikatan Muhammadiyah Kutai Timur (Kutim) pada Sabtu (9/7/2022) pagi bersama menggelar salat Iduladha 1443 Hijriah atau sehari lebih cepat dari yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama Republik Indonesia. Melalui surat pemberitahuan yang juga disampaikan kepada pihak Polres Kutim, Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Kutim menggelar salat Id berjamaah di enam lokasi berbeda.
Ketua PD Muhammadiyah Kutim H Syafruddin merinci salat Id dilaksanakan di Halaman Kantor Kecamatan Sangatta Utara, Halaman Kantor Desa Sangatta Selatan, Masjid Nurullah Km 04 Sangatta Selatan, Masjid Al Ihsan Sangkulirang. Berikutnya Lapangan Desa Bangun Jaya SP 4 Kaliorang serta Masjid Al-Hidayah PDC Kecamatan Muara Wahau.

“Khusus di Sangatta Utara, salat Id dilaksanakan di Halaman Kantor Camat Sangatta Utara. Dengan Imam sekaligus khatib Ustaz KH Suyuti,” kata Ketua PD Muhammadiyah Kutim Syafruddin, didampingi Yakub Fadillah pengurus PD Muhammadiyah.
Dari pantauan www.pro.kutaitimurkab.go.id pihak panitia sudah membersihkan dan menyiapkan lokasi pelaksanaan salat Iduladha di Halaman Kantor Camat Sangatta Utara sejak Jumat (8/7/2022) malam. Keesokan harinya Sabtu (9/7/2022), warga sudah mulai berdatangan sejak pukul 06.15 WITA. Secara umum pelaksanaan salat Id berjalan lancar, aman dan tertib. Meski akhirnya salat Id harus dipindahkan dari lapangan ke Balai Pertemuan Umum (BPU) karena hujan.

Karena kapasitasnya yang terbatas, maka sebagian jamaah ditempatkan di dalam gedung dan lainnya di luar gedung. Walaupun begitu tetap saja meluber karena jumlah jamaah yang banyak. Salat Id dimulai sekitar pukul 07.00 WITA dan dilanjutkan dengan khotbah. Jamaah yang tak tertampung di dalam gedung atau di bawah tenda, mau tak mau harus mengikuti rangkaian salat Id dibawah gerimis hujan yang mulai mereda jelang khotbah berakhir.
“Selamat Iduladha 1443 Hijriah, semoga kita semua senantiasa diberi keberkahan dan kesehatan, amin,” tutup Syafruddin yang mantan Kepala BPBD Kutim.

Sekadar diketahui salat Iduladha merupakan momen bagi umat muslim untuk mengingat dan menghayati ujian terberat yang pernah diterima Nabi Ibrahim AS. Tepatnya ketika Allah Subhannahu wa Ta’ala memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Ismail AS, melalui cara disembelih sebagai tanda tunduk pada Allah. (kopi3)