Andika Yohantoro Ketua RKPL (Foto Ronall J Warsa Pro Kutim)
SANGATTA – Usai penyerahan apresiasi dan penghargaan lingkungan kepada lembaga, perorangan hingga perusahaan dilakukan sesi foto bersama. Bupati Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Kasmidi Bulang dan Seskab Rizali Hadi dengan pihak-pihak terkait yang mendapatkan sertifikat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) pada Senin (18/7/2022) di Ruang Tempudau, Kantor Bupati. Salah seorang penerima penghargaan lingkungan, yakni Andika Yohantoro coba ditemui www.pro.kutaitimurkab.go.id . Andika Yohantoro merupakan tokoh muda pelopor pertama pengangkutan sampah dari Gang ke Gang di Sangatta, Kutim. Ketua Remaja Kreatif Peduli Lingkungan (RKPL) itu mengaku begitu bahagia untuk apresiasi yang diberikan oleh Pemkab Kutim pada dirinya. Serta gerakan kawan-kawan di RKPL selama ini.
“Alhamdulillah ini perjuangan yang begitu lama dicapai dan tidaklah mudah. Baru sekarang diakui dan mendapatkan apresiasi berupa Kalpataru Provinsi Kaltim pada 2022 dan sebelumnya pada 2021 mendapatkan Kalpataru Kabupaten. Hari ini juga mendapatkan sertifikat apresiasi luar biasa dari Pemkab Kutim,” ujarnya sembari tersenyum penuh kebahagiaan.
Intens bergerak secara kelembagaan besar pada 2009 lalu, Andika Yohantoro menyebut dampak luar biasa ialah perihal pengolahan limbah plastik untuk dijadikan bahan bakar minyak (BBM). Walau memang sementara ini dipergunakan untuk keperluan dirinya dan RKPL semata dan tidak untuk umum.
“Yang kami kejar berupa BBM berbentuk solar, yang bahannya dari styrofoam. Itu yang jika diolah menghasilkan solar lebih banyak dibandingkan sampah berbahan plastik atau lainnya. Untuk plastik bening menghasilkan premium,” ujar lelaki yang diganjar Kalpataru dari Gubernur Isran Noor pada Juni 2022 lalu.

Sementara itu, Supt CSR PT Indexim Coalindo M Asep Zaelani mengaku pada www.pro.kutaitimurkab.go.id bahwa perusahaan tambang batu bara itu, mendukung terlaksananya program Sekolah Adiwiyata di lokasi sekitar area operasional. Perusahaan bangga untuk capaian sertifikat apresiasi yang diperoleh, sebagai salah-satunya Badan Usaha Pendukung Kegiatan Adiwiyata dan Kampung Iklim di Kutim.
“Pada tahun 2022 terdapat empat sekolah yang kita damping, terkait Sekolah Adiwiyata. Dan ini merupakan salah-satu komitmen dari banyak komitmen CSR perusahaan. Yakni 3 Sekolah Dasar di Kecamatan Karangan dan 1 Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Kaubun,” ungkap Asep Zaelani.
Bahkan PT Indexim Coalindo tengah mengembangkan program kampung iklim di Desa Kaliorang dan Selangkau. Yakni pengembangan konservasi mangrove berbasis ekowisata. Harapan besar atas program tersebut adalah tentang bagaimana lingkungan tetap terjaga dan perekonomian masyarakat dapat terangkat dengan sendirinya. (kopi5/kopi3)