Beranda Kutai Timur Dialog Bupati Kutim Dengan PSHT Wahau, Dukung Program Padepokan

Dialog Bupati Kutim Dengan PSHT Wahau, Dukung Program Padepokan

220 views
0

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyempatkan hadir berdialog dengan PSHT Muara Wahau membahas sejumlah rencana kerja padepokan. Foto: Irfan/Pro Kutim

MUARA WAHAU – Momen menyambut malam 1 Muharram 1444 H atau malam 1 suro, dimanfaatkan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Muara Wahau melakukan silaturahmi sekaligus berdialog ringan dengan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman terkait program salah satu padepokan persilatan tertua yang ada di Indonesia tersebut.

Ardiansyah yang didampingi Ketua DPMDes Kutim Yuriansyah mengatakan jika PSHT yang menjadi padepokan persilatan harus dijaga dan dikembangkan karena ini merupakan warisan leluhur terdahulu.

“Hal yang menarik, silat itu sudah eksis sebagai olahraga yang masuk dalam perkembangan kejuaraan asia dan dunia. Bahkan, silat ini di satu sisi merupakan seni bela diri yang memang menekankan kekuatan fisik dan keterampilan dan memiliki ciri khas tersendiri,” ulasnya disaksikan para anggota PSHI Ranting Muara Wahau di salah satu rumah warga di Desa Wanasari, Jumat (29/7/2022).

Ardiansyah menambahkan dengan olahraga silat tentunya memberikan memberikan efek sehat, dan ia berpesan dengan silat bukan untuk gagah-gagahan mencari musuh atau coba-coba namun apabila suatu saat dibutuhkan, pesilat di garda terdepan menjaga daerahnya.

“Saya pesan terus kembangkan dan lahirkan pesilat handal dan jurus-jurus baru yang bisa diciptakan. Soal, pembangunan gedung padepokan PSHT, saya bantu dengan 100 sak semen,” terang Ardiansyah disambut tepuk tangan seluruh pesilat yang hadir.

Sementara itu, Ketua PSHT Ranting Muara Wahau Mohammad Riadi melaporkan jika pihaknya terus eksis dan memperjuangkan silat sebagai warisan leluhur nenek moyang terdahulu.

“PSHT ini tujuan utamanya yakni membangun jiwa raga. Kita ada untuk memberikan manfaat dalam membangun pondasi untuk kepentingan wilayah di desa kita,” jelasnya.

Ia juga menegaskan seluruh peserta silat yang tergabung dalam PSHT Muara Wahau berasal sari suku yang lengkap mulai dari jawa, banjar, bugis hingga flores.

“Beladiri kita terdiri dari ras suku semuanya. Sejauh ini, kami dalam perjalanannya akan melahirkan calon 34 pendekar baru,” urainya.

Selain soal silat, ia juga melaporkan jika PSHT Muara Wahau tengah membangun gedung padepokan karena sudah mendapatkan hibah tanah seluas 25 meter x 50 meter hibah dari dari pemerintahan desa.

“Pembangunan sudah mulai swadaya dengan menggunakan iuran anggota dengan mendirikan bangunan seluas 16 meter x 20 meter. Terima kasih atas bantuan bapak bupati dalam sumbangsih untuk memajukan padepokan yang hasilnya terus mencetak prestasi pencaksilat maupun akademik di tingkat kabupaten maupun nasional,” tegasnya. (Kopi13/kopi7)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini