Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dalam momen pembukaan kegiatan P3DN.Foto: Irfan/Pro Kutim.
SANGATTA – Arahan Presiden RI Jokowi dalam Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) mewajibkan daerah masing-masing wajib menggunakan produk barang dan jasa lokal. Dengan kapasitas 40 persen produk barang dan jasa dalam negeri. Hal ini ditegaskan langsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman kegiatan Sosialisasi dan Simulasi P3DN di lingkungan Pemkab Kutim gelaran Bagian Perekonomian, di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Kamis (11/8/2022).
“Ini momen penting buat pelaku usaha UMKM di Kutim. Dalam situasi seperti ini, persoalan ekonomi masih ribet memicu persoalan lain akibat dampak perang Rusia-Ukraina. Berimbas ke sektor perekonomian dunia. Pemerintah Indonesia pun mengambil langkah cepat dalam persoalan global ekonomi. (Masalah) Ini bisa kita atasi dengan berdikari menguatkan ekonomi rakyat dalam P3DN. Yakni berdiri di atas diri sendiri dengan memperbanyak memanfaatkan peluang sendiri,” tegasnya.
Selanjutnya, setiap tahun bisa memanfaatkan produk barang dan jasa yang berkaitan dengan semua pemanfaatan barang dan jasa tersebut. Dengan wajib menggunakan produk lokal daerah sendiri. Dia juga meminta kepada seluruh OPD-OPD menjadikan instruksi kegiatan pemerintahan pembangunan di setiap pemanfaatan belanja daerah. Dalam hal ini pentingnya memahamkan penyedia barang dan jasa kepada pemerintah, bahwa produk barang jasa mulai dari alat tulis kantor, aspal, bahan materil, bahan pokok, beton ready mix, jasa keamanan, kebersihan, makan dan minuman, pakaian dinas dan kain tradisional dan servis kendaraan itu masuk dalam e-katalog resmi dan masuk dalam implementasi kebijakan Presiden. Kegiatan dimaksud menurutnya berdampak positif untuk menormalisasikan ekonomi kerakyatan.
“Jadi semua mampu diikuti pelaku UMKM dan tujuannya terjadi perputaran ekonomi. Manfaatkan P3DN ini untuk maksimalkan produk dan barang jasa kita,” tutupnya. (kopi13/kopi3)
