Beranda Pemerintahan Petani Digital 4.0, Majukan Sektor Pertanian dan Agrowisata Kutim

Petani Digital 4.0, Majukan Sektor Pertanian dan Agrowisata Kutim

543 views
0

Teknologi : Bupati Ardiansyah Sulaiman bersama pihak-pihak terkait menunjukkan padi hasil panen, diantara alat teknologi modern (Foto Ronall J Warsa Pro Kutim) 

KONGBENG – Pemanfaatan teknologi digital untuk sejahterakan petani Indonesia merupakan perihal baik, di tengah ancaman krisis pangan yang menjadi kekhawatiran hampir seluruh negara-negara di dunia. Seperti Panen Raya Petani Digital 4.0 yang berlangsung di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng pada Kamis (25/8/2022) siang. 

Diterangkan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dalam sambutannya, hal tersebut membuktikan kabar yang beredar di media-media nasional bahwa Indonesia Swasembada Pangan pada 2022 benar adanya.

“Bahkan Kutim, tepatnya di Miau Baru, Kongbeng telah mempraktikkan konsep petani digital 4.0. Kita menyiapkan diri agar tak terimbas oleh krisis pangan dunia. Konsep petani 4.0 menjadi bukti, bagaimana ketahanan pangan Indonesia maupun Kutim tak terganggu dengan persoalan krisis pangan dunia akibat perang antara Rusia dan Ukraina,” terang Bupati dihadapan tamu undangan dan perwakilan kelompok-kelompok tani di Kongbeng. 

Bupati menambahkan dengan teknologi ini, petani dapat dengan cepat menggali informasi untuk menghasilkan kondisi lahan pertanian yang optimal. Tidak hanya menjaga ketahanan pangan, Kabupaten Kutim dalam beberapa waktu terakhir mencanangkan pertanian agrowisata. 

“Dengan cara memanfaatkan wilayah pertanian sebagai tempat wisata bagi masyarakat untuk memandang hijaunya sawah, sembari menikmati fasilitas pendukung agrowisata,” jelas Bupati. 

Orang nomor satu di Kutim tersebut mencontohkan konsep tersebut yang akan dikembangkan di Kecamatan Kaubun. Diantara pematang sawah akan dibuatkan jalan berbahan ulin atau semen. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan hijaunya pemandangan sawah di pagi atau sore hari untuk berwisata. 

Kolaborasi sektor pertanian dengan agrowisata, dilakukan pula oleh petani-petani di Bumi Rapak Kaubun maupun Sekerat di Bengalon. Sehingga semua lini turut bergerak, termasuk sosial budaya, UMKM, maupun sektor pendukung lainnya. 

“Tinggal bagaimana pihak desa segera menguatkan pelaksanaannya di lapangan, dengan membuat Peraturan Desa (Perdes), yang berkaitan dengan pola agrowisata. Seperti misalnya menentukan tarif masuk dll, ” pesan Bupati Kutim. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Ekonomi Digital I Nyoman Adhiarna dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia secara daring, Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Plt Asisten Pemerintah Umum Setkab Yuriansyah T, Kepala Dinas Pertanian Dyah Ratningrum, Anggota DPRD Kutim Arang Jau. Kabag Umum Mochamad Misbachul Choir, Plt Camat Kongbeng Petrus Ivung, Plt Camat Muara Wahau Marlianto, tokoh adat dan tokoh masyarakat, Ketua-Ketua kelompok tani, Kades-Kades serta perwakilan petani dari Kongbeng dan Muara Wahau. 

Sawah : Wabup Kasmidi Bulang bersama Kapolsek Kongbeng Iptu Satria Yudha WR, saat melihat secara langsung padi yang menguning di sawah. (Foto Ronall J Warsa Pro Kutim) 

Sementara itu Wakil Bupati Kasmidi Bulang saat ditemui, pro.kutaitimurkab.go.id menyebutkan terdapat empat alat digital yang dipasang pada area persawahan. Dari informasi terkait, dapat dimonitor oleh petani bahkan dari rumah. 

“Pemanfaatan teknologi digital dalam rantai nilai budidaya melalui pemanfaatan alat sensor tanah dan cuaca yang dapat memberikan informasi di lingkungan pertanian secara real time. Seperti suhu udara, curah hujan, arah angin, kelembapan tanah, suhu tanah, PH tanah, hingga electrical conductivity. Hal yang dibutuhkan petani pada era Digital 4.0,” tegas Wabup. (kopi5/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini