Teks poto: Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setkab Kutim Trisno melakukan penanam secara bersama-sama.
SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) mendukung aksi lingkungan Forum Pemerhati Masyarakat Pesisir Kutai Timur (Fopsir Kutim) bekerja sama dengan PT KPC yang menanam seribu bibit mangrove di pesisir pantai Kutim, Sabtu (27/8/2022) pagi.
Mengawali pelaksanaan penanaman tersebut, secara simbolis Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setkab Kutim Trisno mewakili Bupati Kutim menancapkan bibit Mangove di Pantai Kenyamukan, Sangatta Utara. Turut menanam mangrove diantaranya Kepala Bappeda Kutim Noviari Noor, Camat Sangatta Utara Hasdiah, Direktur Teknik Perumdam TTB Galuh Boyo Munanto, unsur Muspika dan undangan lainnya
Plt Asisten Pemkesra Setkab Kutim Trisno mewakili Bupati Kutim mengatakan, pemerintah selalu mendukung hal positif yang dilakukan oleh semua pihak, untuk kepentingan bersama. Seperti halnya yang dilakukan oleh Fopsir Kutim dengan menanam pohon mangrove. Karena memiliki banyak manfaat dan fungsi bagi keberlangsungan lingkungan alam. Untuk itu, ia mengapresiasi Fopsir yang melestarikan dan mempertahankan fungsi mangrove.

“Contoh di daerah Jawa Tengah, khususnya daerah pesisir Pulau Jawa, berapa banyak kerugian yang ditanggung akibat naiknya air laut ke daratan. Memang terjadinya dengan banyak alasan, (diantaranya) mangrove tak dipertahankan, alasan ekonomi dan sebagainya,” paparnya.
Akhirnya, lanjut Trisno, dampak kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian itu banyak. Tak hanya ekonomi, tapi juga infrastruktur dan lain-lain yang sangat besar. Walaupun saat ini Kutim masih dikatakan daerah berkembang, tak menutup kemungkinan bisa terjadi hal serupa. Apalagi adanya IKN, tentu daerah daratan bakal berkurang, sehingga nantinya masyarakat bisa saja bermukim di pesisir laut.
“Makanya kegiatan (penanaman mangrove) seperti ini sangat diperlukan. Apalagi Kutim ini memiliki garis pantai sekitar ratusan kilomete di 26 desa 7 kecamatan. Tentunya bakal rentan jika tak ada kegiatan seperti ini,” jelas Trisno yang juga menjabat Kabag Pemerintahan Setkab Kutim.

Ia berharap seusai ditanam, mangrove ini harus diawasi. Fungsi pengawasan itu bisa menjadi salah tugas Fopsir. Kegiatan penanaman mangrove bertema “Aksi Hijau Seribu Mangrove, Berjuta Kehidupan” kali ini dihelat untuk peringatan momentum HUT ke 77 RI.
Sebelumnya, Ketua Fopsir Kutim Alex Bajo menyampaikan, kegiatan ini disponsori oleh PT KPC, sehingga bisa berjalan sesuai dengan harapan. Yakni menanam seribu pohon mangrove. Kemudian mangrove bakal ditanam juga di pantai Teluk Kaba, Sangatta Selatan. Sekaligus peletakan terumbu karang untuk melestarikan kembali ekosistem dan habitat biota laut.
“Bibit mangrove digunakan merupakan hasil binaan PT KPC bersama Fopsir bekerja sama dengan bapak Bahar di Sungai Bendera. Kemudian kita beli, ini produk lokal bukan dari luar,” ujarnya.
Ia menerangkan kegiatan penanaman ini sebenarnya untuk memperingati hari laut sedunia pada bulan lalu serta hari lingkungan. Namun karena banyak agenda serupa, jadi waktu pelaksanaannya mundur.
“Fopsir setiap bulan bakal monitoring ekosistem ini bukan hanya menanam saja, supaya kelestarian alam tetap terjaga,” tutupnya.

Sementara, General Manager External Affairs dan Sustainable Development (ESD) PT KPC Wawan Setiawan mengatakan, kegiatan ini bagian penting yang dijalankan oleh pihak perusahaan bersama Fopsir Kutim. Jalinan kerjasamanya pun secara kronologis panjang yang jelas sudah sejalan beriringan.
“Bertemu satu titik dimana kita harus bersama-sama bersinergi melaksanakan kegiatan-kegiatan,” ucapnya.
Dukungan PT KPC diberikan untuk pengembangan-pengembangan kapasitas. Bekerja sama dengan Fopsir Kutim untuk pemberdayaan masyarakat. Salah satunya pembibitan mangrove yang merupakan asli dari Sangatta.

“Bibit Mangrove ini dari kelompok dampingan bersama, kemudian pembibitan dilakukan dan sudah menghasilkan puluhan ribu bibit. Itu merupakan salah satu kemajuan besar,” jelasnya. (kopi7/kopi3)