Beranda Kutai Timur Mahasiswa Kutim Tolak Kenaikan BBM – Bupati Setuju Fasilitasi Tuntutan ke Presiden...

Mahasiswa Kutim Tolak Kenaikan BBM – Bupati Setuju Fasilitasi Tuntutan ke Presiden RI

135 views
0

Temui : Bupati Kutim didampingi Seskab Rizali Hadi temui mahasiswa-mahasiswi yang melakukan aksi demo tolak kenaikan BBM. (Foto Ronall J Warsa Pro Kutim)

SANGATTA – Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman didampingi Sekretaris Kabupaten Rizali Hadi serta puluhan pejabat menemui ratusan mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari kampus-kampus maupun Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Omek) pada Senin (5/9/2022) siang di halaman Kantor Bupati Kutim. Tujuan mahasiswa datang ialah melakukan aksi demonstrasi menuntut, dibatalkannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Menyikapi kebijakan Presiden Joko Widodo pada Sabtu (3/9/2022) lalu, akan mengalihkan subsidi BBM untuk bantuan yang lebih tepat sasaran.

Beberapa Omek yang melakukan demo antara lain PMII, GMNI, HMI dan sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari beberapa kampus lokal, seperti STAIS, STIENUS, dan STIPER. Mereka mengajak agar Pemkab Kutim bergabung dengan mahasiswa melakukan penolakan kenaikan harga BBM.

Massa : Ratusan mahasiswa-mahasiswi yang merupakan gabungan massa yang berasal dari kampus-kampus di Sangatta, maupun dari PMII, GMNI, dan HMI. (Foto Ronall J Warsa Pro Kutim

Agar tidak memunculkan kericuhan atau tindakan anarkis dari para peserta demonstrasi, dalam kesempatan tersebut pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Polres Kutim untuk mengamankan area aksi yang beberapa meter jaraknya dari pintu utama Kantor Bupati.

Tuntutan mahasiswa tersebut antara lain, menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Mendorong pemerintah untuk menyelesaikan kelangkaan BBM di Kutim. Serta menuntut Pemkab untuk mengawal kebijakan BBM bersubsidi tepat sasaran. Termasuk tuntutan bersifat lokal, yakni mendorong pemerintah menyejahterakan tenaga pendidik di desa-desa dan perbaikan infrastruktur.

Tanggapan : Ardiansyah Sulaiman memberikan tanggapan, yang mana saat itu terdapat perwakilan mahasiswa dari organisasi ekternal kampus di samping kiri dan kanannya.(Foto Ronall J Warsa Pro Kutim)

Dengan tenang orang nomor satu di Kutim tersebut menanggapi tuntutan mahasiswa. Mulai dari memberikan keterangan mengenai kesejahteran guru atau pendidik yang sudah diselesaikan pemerintah sejak dua tahun lalu, melalui kenaikan tunjangan. Infrastruktur sementara sedang akan dikerjakan, pada 2022 ini maupun tahun akan datang.

Pemkab Kutim memang tidak memiliki kewenangan dalam hal kenaikan harga BBM. Terkait dengan penambahan kuota BBM, lewat Disperindag telah berusaha meminta agar kuota ditambah dengan cara menyurati PT Pertamina untuk diteruskan ke SKK Migas.

Orasi : Nampak perwakilan mahasiswa dari STAI Sangatta dan Organisasi Mahasiswa Ektra Kampus (Omek), melakukan orasi dari atas mobil. (Foto Ronall J Warsa Pro Kutim)

Bupati Ardiansyah Sulaiman bersama dengan pihak legislatif dalam hal ini Ketua DPRD Kutim Joni, selanjutnya akan menyurati Presiden RI Joko Widodo berkaitan janji memfasilitasi maksud aksi dan tujuan mahasiswa berdemo.

“Kepada yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia. Perihal sehubungan adanya kenaikan BBM oleh Presiden RI pada tanggal 3 September 2022, maka di daerah Kabupaten Kutai Timur, terjadi penolakan kenaikan harga BBM oleh gabungan organisasi mahasiswa. Dengan perihal tersebut, maka dengan ini Pemkab Kutim setuju untuk memfasilitasi tuntutan gabungan organisasi mahasiswa tersebut, kepada Presiden RI,” terang Bupati, membacakan isi surat yang akan dikirimkan ke Pemerintah Pusat. (kopi5/kopi6)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here