Gupiansyah saat menjelaskan keadaan harga kebutuhan pokok masyarakat pada rapat Forkompinda. (foto Rosma Pro Kutim)
SANGATTA- Saat rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tingkat Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Selasa (6/9/2022), Dinas Ketahanan Pangan melaporkan keadaan harga kebutuhan pokok masyarakat pascakebijakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Rapat ini digelar di Kantor Diskominfo Perstik, dipimpin Bupati Ardiansyah Sulaiman.
Dalam rapat yang dihadiri seluruh unsur Forkopimda tersebut Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan Guppiansyah sebagai perwakilan Dinas Ketahanan Pangan menjelaskan bahwa saat ini harga kebutuhan pokok yang ada di pasar Kutim masih relatif stabil. Namun diprediksi akan mengalami kenaikan harga pada beberapa minggu ke depan.
“Terkhusus untuk daging sapi memang terjadi kenaikan. Karena, pengurangan kuota impor daging sapi dari Australia sebanyak 40 persen ke Indonesia. Di sisi lain permintaan masyarakat tinggi dan rantai distribusi kita (masyarakat Indoensia) cukup panjang dalam kebutuhan daging sapi,” ujar Gupiansyah.
Saat ini Dinas Ketahanan Pangan sudah memiliki strategi dan program dalam mengintervensi inflasi yang terjadi di daerah. Salah satunya program pekarangan pakan lestari. Yaitu membagikan benih bibit sayur untuk ditanam disetiap pekarangan rumah masyarakat.
Dalam menghadapi kenaikan harga kebutuhan pangan masyarakat, Dinas Ketahanan Pangan mengajak seluruh OPD, ASN, serta honorer untuk membeli beras lokal. Sebagai upaya meningkatkan pendapatan ekonomi petani lokal. Sehingga nantinya petani lokal akan mencukupi kebutuhan beras Kutim.
“Dari dua pasar yang dipantau, yaitu Pasar Induk Sangatta dan Pasar Induk Sangatta Selatan, harga kebutuhan pokok masih relatif stabil. Hal itu karena cadangan ketahanan pangan di Kutim termasuk masih bagus,” ujar Guppiansyah. (kopi12/kopi3)