Beranda Kutai Timur Perumdam TTB Minta Dukungan PLN dan DLH – Suplai Listrik dan Perketat...

Perumdam TTB Minta Dukungan PLN dan DLH – Suplai Listrik dan Perketat Pengawasan Lingkungan

378 views
0

Direktur Perumdam Tirta Tuah Benua Suparjan. (Foto Ronall J Warsa Pro Kutim)

SANGATTA – Pemenuhan kebutuhan air bersih di Kutai Timur (Kutim) mengandalkan air sungai di sejumlah kecamatan. Untuk wilayah pedalaman maupun pesisir. Namun dalam beberapa waktu belakangan, pihak Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Tuah Benua (Perumdam-TTB) Kutim mendapati telah terjadi peningkatan kekeruhan kondisi air sungai. Sehingga hal tersebut berdampak pada peningkatan biaya operasi perusahaan. Sementara harga jual masih di bawah harga produksi.

“Akibat dari penurunan kualitas air baku (sungai, red), karena kekeruhan air meningkat dan berdampak pada biaya produksi. Kami meminta pihak Dinas Lingkungan Hidup, untuk mengadakan pengawasan dan pengendalian untuk air baku. Itu sangat kami harapkan sekali, termasuk pengamanan terhadap sumber-sumber air baku,” terang Direktur Perumdam TTB Suparjan, pada Senin (19/9/2022) siang.

Dalam kesempatan itu, Suparjan juga mengemukakan beban operasional tinggi juga disebabkan beberapa Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang belum menggunakan listrik PLN. Saat ini masih menggunakan generator berbahan bakar solar, itu pun solar industri.

Air Bersih : Kebutuhan air bersih warga di Kutim, menjadi support utama Perumdam Tirta Tuah Benua dalam melayani pelanggan. (Foto Ronall J Warsa Pro Kutim)

Perlu diketahui pembaca, Perumdam TTB telah mengirimkan surat pada pihak PLN. Dengan tujuan, agar dapat memberikan aliran listrik untuk mengatasi perihal IPA di beberapa kecamatan yang masih menggunakan solar untuk energinya. Namun hingga kini belum mendapatkan tanggapan. Adapun IPA yang membutuhkan aliran listrik, seperti IPA Busang, Senambah, Sekrat, Kaliorang, Kaubun, Konbeng, Telen, hingga Senyiur.

Ditambahkan Suparjan untuk progres fisik yang dilakukan oleh Perumdam TTB pada tahun anggaran 2022, sebesar 82,22 persen. Untuk progres keuangan sebesar 48,70 persen. Semua bersumber dari anggaran penuh perusahaan daerah tersebut. Untuk program yang berasal dari hibah yang dibiayai APBN. Total target pemasangan di 14 kecamatan untuk 37 desa, sebanyak 1.566 Kepala Keluarga. Untuk saat ini terpasang pada 1.564 dan tersisa untuk dua Kepala keluarga yang belum terpasang.

“November mendatang akan kami ajukan kembali dana hibah ke Pemerintah Pusat, schedulenya (jadwal, red) sebelum 15 Desember 2022, dana tersebut masuk ke Perumdam,” tegas Suparjan. (kopi5/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini