Beranda Kutai Timur Duka Mendalam Kutim untuk Tragedi Sepak Bola di Kanjuruhan

Duka Mendalam Kutim untuk Tragedi Sepak Bola di Kanjuruhan

293 views
0

Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman mengucapkan turut berduka cita yang mendalam untuk seluruh korban. Termasuk dunia persepakbolaan Indonesia. Foto: Irfan Pro Kutim

SANGATTA – Insiden tragedi memilukan pascapertandingan “derby Jatim” antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan nyawa suporter dan dua aparat kepolisian meninggal dunia, Sabtu (1/10/2022) lalu memantik perhatian Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Ia pun langsung mengucapkan turut berduka cita yang mendalam untuk seluruh korban. Termasuk dunia persepakbolaan Indonesia.

“Saya mewakili Pemkab Kutim merasa sedih dan ini duka nasional, khususnya persepakbolaan nasional. Bahkan untuk Kutim yang tengah menggelar turnamen sepak bola Piala Bupati Cup Kutim 2022. Saya harap kejadian ini yang terakhir dan tidak terulang kembali,” ucapnya dalam siaran pers.

Ia mengatakan, sepak bola sejatinya menjunjung tinggi sportivitas dan penuh kegembiraan. Untuk itu, jangan sampai sepak bola malah jadi arena meluapkan aksi anarkis yang menghasilkan suasana penuh ketakutan.

“Sepak bola sedianya pertandingan yang menjunjung tinggi sportivitas dan penuh kegembiraan. Tidak ada dan jangan pernah lagi ada sepak bola penuh ketakutan dan berharga nyawa,” tegas Ardiansyah.

Selanjutnya, ia berharap gelaran Piala Bupati Cup Kutim 2022 yang sudah masuk babak perempat final tetap lancar, semi final hingga final. Berjalan kondusif dan tidak ada kejadian buruk terjadi.

“Kutim harus aman dan saya pesan kepada tim sepak bola kecamatan semuanya harus siap menerima kekalahan. Raihlah kemenangan secara sportif tanpa anarkis,” imbaunya.

Sementara itu, Ketua Panitia Piala Bupati Cup Kutim 2022 Andi Ahmad Fatri menegaskan pihak panitia pelaksana (panpel) siap belajar dari tragedi Kanjuruhan ini. Menurutnya tragedi ini jadi pekerjaan rumah panitia pelaksana turnamen sepak bola di Indonesia, termasuk di Kutim. Untuk dapat menggelar turnamen menjadi kegiatan yang tertib, aman dan nyaman bagi semua pihak.

“Jangan sampai memicu terjadinya kerusuhan. Semua dari kita harus berintrospeksi dari tragedi ini. Tujuan berolahraga, pembelajaran menerima kemenangan atau kekalahan, profesionalitas kepanitiaan sebuah kegiatan olahraga, teknik pengamanan dan lain-lain,” singkatnya. (kopi13/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini