Dukungan : Nampak salah-satu perwakilan OPD dilingkungan Pemkab Kutim menyampaikan perihal dukungan terhadap persiapan indikator Terpercaya. (Ronall J Warsa Pro Kutim)
SANGATTA – Bupati Ardiansyah Sulaiman mendeklarasikan dukungan multipihak untuk implementasi pendekatan yurisdiksi, hal ini dilakukan ditengah-tengah Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Persiapan Indikator Terpercaya yang berlangsung di Ruang Tempudau, Sekretariat Kabupaten pada Kamis (13/10/2022) siang.
Deklarasi tersebut disaksikan langsung perwakilan pihak perwakilan USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) sebagai mitra Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Josi Katharina, Asisten II Seskab Bidang Perekonomian dan Pembangunan Zubair, Kepala Bappeda Noviari Noor Kutim, serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Pemkab Kutim akan memanfaatkan indikator Terpercaya sebagai instrumen untuk menilai, merencanakan, memantau dan meningkatkan kinerja berkelanjutan pada sektor berbasis lahan. Bahkan Ardiansyah Sulaiman memastikan, luasan lahan perkebunan kelapa sawit daerah ini, posisinya paling tinggi dibandingkan kabupaten lainnya di Indonesia.

Ia meyakini deklarasi dukungan ini, bukanlah tanpa sebab. Mengingat telah dilakukan rangkaian-rangkaian agenda sebelumnya. Semisal perihal kebun sawit berkelanjutan hingga yuridiksi.
“Data terakhir luasan lahan perkebunan diatas 800 ribu hektare, meskipun yang baru tergarap sebesar 600 ribu hektare lebih. Tetapi Kutim telah berkomitmen dalam upaya perkebunan berkelanjutan, baik itu mengikuti pola yang diterapkan organisasi internasional Roundtable on Sustainable Palm Oil hingga sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil,” terang Bupati.
Dengan mendukung peningkatan kinerja berkelanjutan sebagai bagian dari indikator Terpercaya. Utamanya mendukung inklusivitas petani dan pekebun swadaya, menghijaukan rantai pasok, perlindungan wilayah dengan nilai konservasi tinggi, serta meningkatkan kualitas tata kelola lingkungan.

“Mudah-mudahan hal ini menjadi tolok ukur, bahwa kita ingin benar-benar memanfaatkan sumber daya alam yang berkelanjutan, berkualitas dan bersinergi dengan misi kabupaten. Dengan pembangunan berwawaskan lingkungan,” jelas Ardiansyah Sulaiman.
Hal yang paling menarik dari Rakortek dan Deklarasi tersebut, akan dibahas dalam Group of Twenty (G20) yakni forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia. Terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga yakni Uni Eropa.
“Informasi dari Ibu Josi Katharina hal ini akan dibicarakan di pertemuan G20, pada 11 November mendatang. Bahkan di tanggal yang sama, Kutim oleh Gubernur Kaltim Isran Noor akan diundang ke Mesir. Guna melakukan presentasi perihal climate change. untuk menyampaikan perihal best practicenya,” ungkap Bupati sembari disambut tepuk tangan semua pihak.
Sebelumnya perwakilan pihak perwakilan USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) sebagai mitra Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Josi Katharina menyebutkan, narasi pembangunan dalam bidang perkebunan dan pertanian yang berkelanjutan, merupakan implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Bahkan dalam pertemuan G20 di Bali pada bulan depan, akan meluncukan program bersama pihaknya dengan Kementerian Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
“Ini proses perjalanan yang panjang, bahkan dilakukan sejak tahun 2018 lalu terkait pengembangan indikator-indikatornya. Rangkaian kegiatan di Kutim, termasuk pengembangan pembangunan institusi pemerintah dalam menunjang kajian pada daerah-daerah yang telah memiliki komitmen,” tegasnya. (kopi5/kopi3)