Kegiatan Hari Santri Nasional diperingati oleh santri dari 38 TPA di Kota Sangatta, majelis taklim, pengurus pondok pesantren dan pengurus PCNU Kutim. Foto: Fuji Pro Kutim
SANGATTA – Peringatan Hari Santri 2022 di Kabupaten Kutai Timur berlangsung meriah, Sabtu (22/10/2022). Kegiatan diisi dengan pelaksanaan kirab dengan rute awal mulai Jalan Margo Santoso dan berakhir di Lapangan IKJ Jalan Abdul Wahab Syaranie, Sangatta Utara untuk kemudian dirangkai dengan apel. Kendati hujan mengguyur Kota Sangatta sebelum pelaksanaan kegiatan, namun nyatanya tak menyurutkan langkah para santriwan dan santriwati dari berbagai TPA/TKA untuk hadir dan memeriahkan Hari Santri 2022.
Kegiatan Hari Santri Nasional diperingati oleh santri dari 38 TPA di Kota Sangatta, majelis taklim, pengurus pondok pesantren dan pengurus PCNU Kutim. Selain itu hadir pula Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman, segenap pengurus PCNU, GP ANSOR Kutim, Ulama, Kapolres Kutim AKBP Anggoro Wicaksono dan juga perwakilan Kodim 0909/KTM.
Bupati Kutim H Ardiansyah turut hadir sekaligus membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas. Yaqut berharap tahun ini santri terlibat aktif dalam perjalanan Indonesia. Selalu siap sedia mengabdikan diri untuk negara. Berikutnya santri juga diharapkan tak lupa menjaga tugas utamanya, yakni menjaga agama.
“Sebagai insan yang menjunjung nilai agama, diharapkan menjunjung nilai kemanusian sebagai esensi agama dalam kehidupan Indonesia yang majemuk. Menjaga kemanusiaan dan agama sama dengan menjaga negara,” kata Yaqud.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kutim, Sismanto, menegaskan bahwa PCNU, lembaga badan otonom dan santriwan santriwati Kutim sepakat mendukung penuh pembangunan IKN di Kalimantan Timur (Kaltim).

Dukungan tersebut didasari pemikiran bahwa pemindahan IKN dari Jakarta ke Kaltim bukan hanya sekadar pemindahan gedung atau pun mobilisasi warga yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun juga berarti pemerataan pembangunan yang berdampak langsung bagi masyarakat secara umum.
“Pemindahan IKN bukan hanya berkisar pada pemindahan gedung ataupun mobilisasi masyarakat, tapi ada harapan perubahan dan peradaban baru, sehingga pembangunan dapat lebih merata, dapat menjadi gerbang Indonesia di masa mendatang,” tegasnya saat ditemui seusai Peringatan Hari Santri ke VII di Lapangan IKJ.
Dirinya juga menyampaikan, santri Kutim siap memberikan dukungan yang diperlukan. Karena pihak PCNU Kutim telah menyiapkan SDM yang mumpuni dalam hal itu. Dirinya juga berharap, melalui kegiatan peringatan Hari Santri 2022 ini, santri di Kutim dapat meneladani sikap, nasionalisme, patriotisme santri dan ulama sebelumnya. Sesuai sejarah dalam perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.
“Oleh karena itu, di era saat ini selain memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan dengan menyiapkan SDM santri yang unggul dan siap mendukung pembangunan, kami juga menegaskan kembali bahwa kami siap mendukung. Santri NU siap mendukung pemindahan dan pembangunan IKN,” jelasnya.
Katib Syuriah NU H Hasyim Asy’ari menambahkan, ke depan santriwan dan santriwati harus mampu beradaptasi dengan era digital saat ini. Mampu berpikir maju untuk mendukung pembangunan. Karena menurutnya, NU membutuhkan SDM muda yang sangat tanggap dan peka terhadap situasi Indonesia saat ini. Santri menurutnya juga memiliki masa depan yang cerah. Karena saat ini mereka tidak hanya mengaji secara manual tapi juga diajarkan untuk memahami dunia digital. Untuk dapat berkembang lebih optimal di era keterbukaan informasi.
“Kedepannya santri siap tidak siap dituntut untuk maju dan berpikir lebih luas. Tak hanya Kutim tapi lebih luas, yakni Indonesia. Selain itu santri juga harus siap untuk melakukan dakwah secara modern dengan materi kekinian, sehingga kajian yang dilakukan lebih luas,” tutupnya. (kopi3)