Kantor : Nampak Bupati dan rombongan berfoto bersama dengan Kades dan jajarannya membelakangi tiang pemancar. (Ronall J Warsa Pro Kutim)
LONG MESANGAT – Dalam lawatan bersama Wakil Ketua DPRD Kutim Arfan, Bupati Ardiansyah Sulaiman menyempatkan waktu singgah ke Kantor Desa Sumber Agung di Kecamatan Long Mesangat pada Senin (24/10/2022) siang. Ketertarikan orang nomor satu di Kutim tersebut, terlihat pada tiang yang menjulang tinggi di sebelah utara kantor desa. Tiang pemancar yang berdiri kokoh itu, membantu masyarakat desa dalam mengakses telekomunikasi dan internet. Hal yang selama ini didengung-dengungkan oleh pemerintah terkait program merdeka sinyal, sudah mulai dirasakan dampaknya oleh penduduk setempat.
Bupati Ardiansyah Sulaiman menargetkan program merdeka sinyal dapat benar-benar tuntas 100 persen pada 2024 mendatang. Sehingga apa yang dilihatnya langsung di Sumber Agung, menjadi langkah maju atas program yang amat dibutuhkan oleh masyarakat.

“Merdeka sinyal merupakan salah satu program andalan Pemkab Kutim. Keberadaanya benar-benar hadir pada salah satu desa di Long Mesangat. Besar harapan kita pada 2024 mendatang, tidak ada lagi blank spot area di desa-desa pedalaman maupun pesisir Kutim,” jelas Bupati yang didampingi Kadis PU Muhammad Muhir dan Kadiskop UMKM Darsafani dalam lawatannya kali ini.

Rombongan lantas melanjutkan kunjungan dengan meninjau keberadaan Sumur Daerah Rawan Kering di desa tersebut, yang pembangunannya menggunakan Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2021. Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jendral Sumber Daya Air.

Kadis PU Kutim Muhammad Muhir menyebutkan, untuk proyek tersebut Pemkab berkontribusi dalam sambungan pipa primernya ke rumah-rumah warga. Kapasitas air yang mengalir yakni 1 liter per detik.
“Pipanya dari Dinas Pekerjaan Umum, yakni saluran primernya,” tegas Muhammad Muhir.
Kades Sumber Agung Juni menambahkan, air bersih yang mengalir dari sumur tersebut mampu memenuhi kebutuhan dari 200 Kepala Keluarga (KK) yang ada di desanya. Kalaupun ada yang kurang untuk pipanisasi hanya di beberapa titik di Rukun Tetangga (RT) 6, untuk RT-RT lainnya di Sumber Agung sudah aman.
“Jika musim kemarau melanda di desa selama satu hingga tiga bulan, maka sumur inilah yang mampu menyelamatkan warga dari kekurangan air bersih,” jelasnya. (kopi5/kopi3)