Progres : Progres peningkatan jalan dipantau langsung oleh Bupati dan Wakil Ketua II DPRD Kutim, dalam lawatannya ke pedalaman.(Ronall J Warsa Pro Kutim)
MUARA BENGKAL – Bupati Ardiansyah Sulaiman memantau secara langsung perkembangan progres pengerjaan jalan yang menghubungkan Kecamatan Rantau Pulung dan Batu Ampar di dua titik yakni di Jl Poros Himba Lestari, untuk titik pertama sepanjang 1.200 meter dan titik kedua sepanjang 800 meter.
Dalam kunjungan tersebut Bupati tidak saja bersama dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Muhammad Muhir dan Kepala Dinas Koperasi-UMKM Darsafani, namun juga didampingi Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim Arfan. Pihak eksekutif dan legislatif turun bersama-sama untuk mengecek kondisi lapangan, terkait rencana kegiatan multiyears.
Hal tersebut dimaksudkan agar pihak DPRD Kutim melihat sejauh mana proyek pembangunan infrastruktur benar-benar berjalan dengan baik dan tepat waktu. Dari pandangan mata secara langsung, pekerja dan alat-alat berat bergerak untuk menyelesaikan pecepatan pengerasan dan pengaspalan jalan agar memudahkan akses transportasi darat masyarakat pada Minggu (23/10/2022) siang.

Bupati Ardiansyah Sulaiman menerangkan progres pembangunan jalan mencapai 70 persen. Rumah Sakit Pratama juga dipastikan akan selesai di akhir tahun 2022 mendatang. Perlu diketahui Pemkab Kutim telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 29,4 miliar untuk pembangunan rumah sakit di pedalaman tersebut. Ia juga memastikan kesiapan untuk kegiatan proyek multiyeras di pedalaman seperti peningkatan Jalan Poros di Long Mesangat, Jalan Poros Benua Baru, Jalan Jembatan di Kelinjau 1 Muara Bengkal.
“Bersama Wakil Ketua II DPRD Kutim, kita sambil mengechek rencana kegiatan multiyears yang akan datang, (proyek) yang untuk di Muara Ancalong. Mulai dari peningkatan jalan Jembatan Kelinjau 1, Ngayau hingga Jembatan Kelinjau. Hingga beberapa kilometer lagi di Kelinjau Ulu. Insya Allah bentuk jalannya cor beton,” ungkap Ardiansyah Sulaiman.

Selanjutnya terkait aspirasi dari masyarakat Muara Ancalong yang hidup di bantaran sungai terdampak longsor, Pemkab Kutim telah menyampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), karena ranahnya berada di kementerian tersebut dan bukan dari pemerintah kabupaten.
“Sudah kita sampaikan pada Menteri PUPR. Mudah-mudahan jawabannya segera diberikan. Data-data sudah kita sampaikan pula, itu informasinya. Sehingga ada solusi kedepannya, kita memahami benar harapan masyarakat. Namun wewenangnya ada di Kementerian bukan di pemerintah kabupaten,” urainya.

Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan menerangkan perkembangan dari proyek yang dilakukan amatlah luar biasa. Terdapat beberapa proyek seperti peningkatan jalan hingga pembangunan rumah sakit yang dijadwalkan akan selesai pada Desember 2022 ini.
“Jadi memang saya lihat, program yang sudah dijalankan pemerintah cukup luar biasa. Pak Bupati pergi langsung melihat kondisi yang ada di lapangan. Sehingga ini tidak sekadar asal laporan kepada pimpinan,” tukas Arfan saat ditemui pro.kutaitimurkab.go.id (kopi5/kopi3)