Beranda Pariwisata Dispar Kutim Siap Jajaki Kerja Sama dengan Disbudpar Banyuwangi

Dispar Kutim Siap Jajaki Kerja Sama dengan Disbudpar Banyuwangi

125 views
0

Kabag Kerja Sama Setkab Kutim Ardiyanto Indra ketika mendampingi Dispar Kutim melakukan kunker ke Disbudpar Banyuwangi. Foto: Irfan/Pro Kutim

BANYUWANGI – Kabag Kerja Sama Setkab Kutim Ardiyanto Indra mengatakan siap membantu Dinas Pariwasata (Dispar) Kutai Timur (Kutim) dalam hal peningkatan kerja sama dari sisi pariwisatanya hingga dari sub sektor lainnya bahkan dari sisi kebudayaan. Hal ini ia ungkapkan usai mendampingi Sekretaris Dispar Kutim Tirah Satriani bersama rombongan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi di Jalan Jenderal Ahmad Yani Taman Sari, Jumat (9/12/2022.

“Kalo dari kerja sama, kami siap membantu Dispar Kutim bekerja sama dengan Disbudpar Banyuwangi. Nah, nantinya bisa diteruskan oleh Dispar Kutim melakukan penandatanganan kerja sama (PKS) dengan Disbudpar Banyuwangi terkait dari sisi acara maupun teknis melaksanakan kegiatan atau kita mengundang dari sisi Disbudpar memberikan masukan atau pelatihan bagi SDM untuk Pemkab Kutim khususnya melalui Dispar untuk bisa ditindaklanjuti,” tegas Anto sapaan akrabnya kepada Pro Kutim.

Ditegaskan Anto, intinya ke depan apa yang mungkin bisa dijajaki lebih dalam terkait kerja sama.

“Bagian Kerja Sama Setkab Kutim siap mengakomodirnya untuk membantu bahkan mendampingi Dispar Kutim,” ulasnya.

Selanjutnya dari obrolan hangat bersama jajaran Disbudpar Banyuwangi mulai dari Kepala Disbudpar Banyuwangi MY Bramuda didampingi Sekretaris Disbudpar Banyuwangi Choliqul Ridho dan Kabid Pemasaran Disbudpar Banyuwangi Ainur Rofiq dalam melakukan penataan event pariwisata mereka fokus dulu untuk satu tempat.

“Jadi tidak semua lokasi dilaksanakan, bagaimana memunculkan satu lokasi tersebut menjadi ikonik pariwisata. Kuncinya kita pilih mana yang kita bisa angkat dan tidak banyak yang kita pikirkan,” kata Anto menceritakan arahan dari Disbudpar Banyuwangi.

Ada juga yang menarik untuk melibatkan perangkat LSM atau perkumpulan desa mereka bisa mengusulkan suatu event pariwisata yang diusulkan ke Dispar Kutim.

“Nah, nanti tinggal yang menyeleksi Dispar Kutim, apakah layak atau tidak layak. Jika masuk, kita agendakan tapi tergantung dari sumber anggaran. Uniknya di Banyuwangi menggelar event pariwisata menggunakan dana swadaya LSM atau perkumpulan desa, tidak menggunakan dana APBD. Disbudpar Banyuwangi hanya fokus menyiapkan sarana dan prasarana saja,” tegasnya.

Terakhir, soal bagaimana Disbudpar Banyuwangi dalam menjalankan proses event dengan memotong alur birokrasi juga menjadi perhatian.

“Memang saya lihat hal ini yang diterapkan Disbudpar Banyuwangi lebih cepat dalam hal koordinasi di lapangan, jadi tidak ada gap OPD. Misalnya dari surat, tidak perlu lagi banyak ada disposisi dari sub ke Kasi atau ke Kabid hingga ke Sekretaris bisa langsung ke Kepala Dinas langsung itu baru satu OPD. Nah, kalau misalnya lintas OPD, Kepala Dinasnya bisa langsung memerintahkan OPD yang dituju misalnya untuk yang diperlukan dari sisi staf dinas, jadi tidak perlu ke Kepala Dinasnya lagi,” terangnya. (kopi13/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini