Bupati Ardiansyah Sulaiman menghadiri perayaan Natal bersama Korpri TNI dan Polri. Foto: Vian Pro Kutim
SANGATTA- Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman kembali mengingatkan pentingnya sikap toleransi dan menghargai perbedaan antar umat beragama untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Memupuk rasa persaudaraan lewat toleransi dan saling menghargai, akan membantu Kutim kepada peradaban yang lebih maju, harmonis dan modern. Ajakan penting tersebut disampaikan Ardiansyah saat menghadiri Natal bersama Persekutuan Doa KORPRI, TNI dan Polri di Gedung Serba Guna (GSG), Komplek Pusat Perkantoran Pemkab Kutim di Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Jumat (21/1/2023).
“Terkait kehidupan bersama kemajemukan di Kutim adalah anugerah dari Tuhan yang harus kita rawat. Toleransi adalah sikap yang mulia dalam menghadapi keberagaman. Persatuan hanya akan muncul jika kita mengakui dan menghormati perbedaan,” kata orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut di hadapan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta undangan lainnya.

Sehubungan hal itu, dia juga mengajak seluruh masyarakat bersama-sama merawat Kutim. Terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai yang diyakini masing-masing. Demi membangun peradaban yang semakin maju dan modern. Menurut Ardiansyah, tidak akan pernah muncul benih-benih pertikaian, perselisihan antar agama maupun suku di Kutim, jika seluruh warga menaati dengan setia ajaran agama masing-masing. Tentunya dengan terus menjaga sikap toleransi. Khusus kepada para ASN di lingkungan Pemkab Kutim, Bupati mengingatkan agar pegawai hadir menjadi pelayan masyarakat sesuai dengan tupoksinya (tugas pokok dan fungsi).

“Mari tebar bibit kedamaian, ketentraman saling peduli satu dengan lainnya sesuai dengan tupoksi masing-masing. Karena kedamaian dan ketentraman menjadi modal dasar bagi proses pembangunan. Tanpa hal itu sangat sulit untuk melaksanakan pembangunan,” tegasnya.
Sebelumnya Pendeta Yandi Manobe asal Kupang, NTT yang hadir sebagai pembicara dalam perayaan Natal bersama tersebut mengatakan, manusia yang diciptakan Tuhan sempurna, tetapi rusak karena dosa. Sehingga manusia kehilangan kemuliaan sebagai gambar dan rupa Tuhan (Imagodei).

“Banyak orang karena dosa, menjalani kehidupan di jalan yang salah dan semakin jauh dari kasih Tuhan. Lewat Natal ini manusia diminta tidak berkancah dalam dosa. Melainkan kembali kepada Tuhan melalui melalui jalan lain, sesuai dengan tema ‘Maka Pulanglah Mereka Melalui Jalan Lain”. Mari kembali datang kepada Tuhan dengan tidak lagi menempuh jalan lama yang penuh dengan dosa, tetapi lewat jalan baru di dalam Yesus Kristus,” sebut Pdt Yandi.

Sementara itu, Ketua Panitia Natal bersama Persekutuan Doa KORPRI, TNI dan Polri, Wakapolres Kutim, Komisaris Polisi (Kompol) Damus Asa menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Kutim dan seluruh pihak yang sudah memfasilitasi, sehingga pelaksanaan Natal bersama berlangsung dengan baik.

“Kepada Pemkab Kutim, para pihak dan teman -teman panitia yang sudah bekerja dengan maksimal, selaku ketua panitia, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas atensi dan dedikasinya. Sehingga pelaksanaan perayaan Natal bersama ini berlangsung dengan lancar. Selamat Natal, selamat menjalani tahun baru berjalan bersama Tuhan,” ujarnya. (kopi4/kopi3)