Asisten Pemerintahan Umum dan Kesra Setkab Poniso Suryo Renggono memberikan sambutan sekaligus membuka Pelatihan Orientasi Bagi Kader Tim Pendamping Keluarga Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan di Balai Pertemuan Umum ( BPU) Sangatta Utara, Selasa (7/03/2023).
SANGATTA – Guna mempercepat penurunan angka stunting, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melaksanakan orientasi bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK). Orientasi sebagai bentuk pembekalan ini berlangsung di Balai Pertemuan Umum ( BPU) Kecamatan Sangatta Utara, Selasa (7/03/2023).
Orientasi TPK dibuka Asisten Pemerintahan Umum dan Kesra Seskab Poniso Suryo Renggono mewakili Bupati Kutim H Ardiansyah yang tengah mendampingi Kunker Kapolda Kaltim. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 09.30 WITA ini turut dihadiri narasumber Harlan Lelana dari BKKBN Provinsi Kaltim, Plt Kadis DPPKB Kutim Ronny Bonar Hamonangan Siburian, Ketua TP PKK Kutim Hj Siti Robi’ah perwakilan Camat Sangatta Utara dan Camat Sangatta Selatan.
Asisten Pemerintahan Umum dan Kesra Seskab Poniso Suryo Renggono mengatakan, Pemkab Kutim pada prinsipnya sangat menghargai dan mengapresiasi kegiatan ini. Apalagi orientasi TPK erat kaitannya dengan upaya menurunkan stunting. Hal itu tentunya menjadi tugas yang sangat mulia.
“Melalui orientasi (TPK) ini diharapkan penurunan angka stunting yang ada di Kutai Timur bisa maksimal,” harapnya.
Karena sudah menjadi program nasional dan mendukung instruksi Bupati Kutim, Poniso mengingatkan agar DPPKB selalu leading sector penanggulangan stunting untuk intens menggeber program pendukung. Lebih rutin turun ke kecamatan. Guna melakukan monitoring dan evaluasi berkesinambungan.

“Nanti DPPKB bersama tim turun ke lapangan, untuk evaluasi dan memonitor tim-tim yang ada di kecamatan-kecamatan. Lebih khusus Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan,” kata Poniso yang pernah menjadi pegawai di kantor BKKBN Provinsi Kaltim tahun 1993-2002.
Pesan lain yang disampaikan Poniso terkait penurunan stunting adalah menyerukan kepada masyarakat untuk memenuhi gizi anak. Sesuai dengan rencana aksi daerah yang dilakukan terkait ketahanan pangan dan gizi.
Dikatakan olehnya bahwa pangan dan gizi merupakan kebutuhan manusia yang utama. Terutama bagi perkembangan anak-anak. Mendukung seribu hari pertama perkembangan anak-anak. Dia juga menegaskan upaya memurunkan angka stunting menjadi tugas bersama. Semua elemen masyarakat tak terkecuali. Termasuk Posyandu bersama dengan tim pendamping yang di kecamatan.
“Sehingga target untuk menurunkan stunting menjadi 14 persen tahun 2024 tercapai,” jelasnya.
Sebelumnya Plt Kadis DPPKB Kutim Ronny Bonar Hamonangan Siburian melaporkan, pelaksanaan orientasi ini sesuai Undang-Undang (UU) RI Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
“Kegiatan orientasi bagi kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) berlangsung satu hari ini. Diikuti 87 orang peserta. Sebanyak 66 peserta dari Sangatta Utara dan dari Sangatta Selatan sebanyak 21 orang,” sebutnya.
Rinciannya adalah peserta dari unsur Bidan sebanyak 29 orang, unsur TP PKK sebanyak 29 orang dan unsur Kader KB sebanyak 29 orang. Sedangkan narasumber dan fasilitator adalah Penyuluh Keluarga Berencana, masing-masing Yunilawati, Monika Apriyani Simbolon dan Falia Ali Zaratustra.
Dikatakan Ronny Bonar, tujuan dari kegiatan orientasi kali ini adalah untuk memberikan pembekalan kepada TPK tentang pencegahan stunting. Sehingga nanti mampu melaksanakan tugas dan fungsinya mendampingi keluarga resiko stunting. Dengan menyeragamkan pemahaman antar kelompok tim yang telah dibentuk
“Model orientasi yang akan diikuti oleh TPK yakni dengan tatap muka langsung dan diskusi,” kata Ucok, sapaan karib Ronny Bonar Hamonangan Siburian. (kopi8/kopi3)