Bupati Kutai Timur Ardiansyah Suliman didampingi Istri Siti Robiah resmikan Fasilitas Air Bersih di RS Muara Bengkal. Foto: Vian Pro Kutim
MUARA BENGKAL– Dalam kunjungannya ke Kecamatan Muara Bengkal, Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman tidak hanya meresmikan kantor kecamatan baru untuk Muara Bengkal dan Muara Ancalong, tetapi juga melakukan inspeksi fasilitas air bersih di Rumah Sakit (RS) Muara Bengkal yang baru saja selesai dibangun dan siap digunakan. Keberadaan fasilitas ini menggantikan suplai air bersih sebelumnya yang bergantung pada mobil tangki. Ardiansyah menegaskan pentingnya akses air bersih sebagai salah satu faktor kunci dalam mendukung pelayanan kesehatan yang optimal.
“Terima kasih kepada Dinas PU dan Perumdam Tirta Tuah Benua (TTB) Kutim yang telah menyelesaikan pekerjaan ini. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi pasien dengan menyediakan fasilitas yang memadai dan bersih,” ujar Ardiansyah.
Sebelumnya, Direktur Perumdam TTB Suparjan, melalui Direktur Teknik Galuh Boyo Munanto, menjelaskan bahwa fasilitas air bersih di RS Muara Bengkal diharapkan dapat memangkas biaya operasional rumah sakit. Dengan sistem air bersih yang memadai, pengeluaran untuk pembelian atau pengolahan air dapat dikurangi. Sehingga memungkinkan rumah sakit mengalokasikan anggaran secara lebih efisien untuk kebutuhan lainnya dalam pelayanan kesehatan.
“Perumdam TTB terus berupaya memaksimalkan penyediaan air bersih, terutama untuk pelayanan umum di rumah sakit. Dengan beroperasinya fasilitas air bersih ini, biaya yang sebelumnya dikeluarkan bisa dipangkas dan ketersediaannya dapat dijamin,” jelas Galuh.
Galuh juga menekankan beberapa manfaat penting dari adanya fasilitas air bersih di rumah sakit, di antaranya, memastikan kebersihan, fasilitas rumah sakit, peralatan medis dan lingkungan sekitar terjaga kebersihannya untuk mencegah infeksi dan menjaga standar kebersihan. Mendukung prosedur medis, air bersih mendukung berbagai prosedur medis dan perawatan pasien, termasuk kebersihan tangan, sterilisasi peralatan dan pengelolaan limbah. Selanjutnya efisiensi biaya, mengurangi ketergantungan pada sumber air eksternal dan biaya tambahan yang terkait dengan pengadaan air bersih, sehingga menekan biaya operasional rumah sakit.
“Jaminan pasokan, menjamin pasokan air bersih untuk kebutuhan pasien, termasuk konsumsi dan hidrasi yang penting untuk pemulihan mereka,” jelasnya.
Keberhasilan proyek ini menunjukkan komitmen Pemkab Kutim dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di wilayahnya. Fasilitas air bersih di RS Muara Bengkal tidak hanya membawa manfaat praktis tetapi juga menjadi simbol dedikasi pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya. Langkah spektakuler ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan fasilitas kesehatan yang lebih baik. (kopi4/kopi3)
