Pembukaan Rakorda BAZNAS se-Kaltim dan Kepala BAZNAS Kutim Masnif Sofwan diwawancarai. Foto: Irfan/Pro Kutim
SAMARINDA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) se-Kaltim di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, pada Minggu (20/10/2024) malam. Acara ini berlangsung bekerja sama dengan Pemprov Kaltim dan Kemenag Kaltim, mengusung tema “Sinergi Pengelolaan Zakat untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Masyarakat”. Rakorda ini dihadiri oleh 66 peserta dan akan berakhir pada Selasa (22/10/2024).
Pjs Gubernur Kaltim Akmal Malik membuka acara ini, didampingi oleh Kepala BAZNAS RI Noor Achmad dan Kepala BAZNAS Kaltim Ahmad Nabahan. Dalam laporannya, Ahmad Nabahan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Tujuan utama rakorda adalah untuk merumuskan program kerja dalam pengumpulan, pengawasan, dan pelaporan zakat, serta memperkuat kelembagaan pengelolaan zakat di tingkat pusat dan daerah.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan pengelolaan zakat dengan memanfaatkan strategi digital,” kata Ahmad Nabahan. Pelaksanaan rakorda ini didukung oleh anggaran dari Pemprov, BAZNAS RI, serta kabupaten/kota se-Kaltim.
Kepala BAZNAS RI, Noor Achmad, menegaskan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah dalam mengurangi kemiskinan. “Tahun ini, kami menargetkan pengumpulan zakat sebesar Rp 41 triliun, meningkat 35 persen dari tahun sebelumnya,” ujarnya. Ia meminta dukungan dari pemimpin daerah untuk membantu BAZNAS dalam mencapai target tersebut, dengan menekankan pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan zakat.
Sementara itu, Pjs Gubernur Kaltim Akmal Malik menyampaikan keyakinannya bahwa pengelolaan zakat dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat. “Kita harus bekerja sama untuk memberikan yang terbaik bagi kaum dhuafa. Potensi zakat di Kaltim sangat besar, dan kami siap memberikan dukungan terbaik,” ungkapnya. Ia menambahkan pentingnya komunikasi dan kepercayaan dalam mengumpulkan zakat.

Kepala BAZNAS Kutim Masnif Sofwan, juga menyambut baik pelaksanaan rakorda ini. Menurutnya, Kutim telah menjalankan berbagai program untuk meningkatkan perolehan zakat. “Alhamdulillah, kami berhasil memperoleh zakat dari ASN mencapai Rp 16 miliar tahun ini, dan kami juga berupaya mengurangi angka stunting di daerah kami,” ujar Masnif.

Ia menambahkan, target zakat untuk tahun 2025 adalah Rp 20 miliar, yang diharapkan dapat tercapai berkat kepercayaan masyarakat. “Dua tahun lalu, kami mulai membangun kepercayaan, dan kini kami senang bisa dipercayakan dalam pengumpulan zakat,” tutup Masnif.
Dengan rakorda ini, diharapkan sinergi antara BAZNAS, pemerintah, dan masyarakat dapat terus berkembang, sehingga upaya penanggulangan kemiskinan di Kaltim dalam hal inidapat tercapai secara optimal.(kopi13/kopi3)