Beranda Kutai Timur STIPER Wisuda 80 Sarjana, Bahas Penggabungan Perguruan Tinggi di Kutim

STIPER Wisuda 80 Sarjana, Bahas Penggabungan Perguruan Tinggi di Kutim

169 views
0

Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Wisuda Sarjana ke-XIX STIPER Kutim di Gedung Serba Guna. Foto : Nasruddin/Pro Kutim

SANGATTA – Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Kutai Timur (Kutim) menggelar Rapat Senat Terbuka Luar Biasa untuk Wisuda Sarjana ke-XIX di Ruang Akasia Gedung Serba Guna (GSG) Komplek Perkantoran Pemkab Kutai Timur, Bukit Pelangi, Kamis (5/12/2024). Sebanyak 80 mahasiswa resmi menyandang gelar sarjana.

Lulusan terdiri dari 46 mahasiswa Prodi Agroteknologi, 4 dari Prodi Peternakan, 9 dari Prodi Teknik Pertanian, 16 dari Prodi Kehutanan, dan 4 dari Prodi Ilmu Kelautan.

Dalam sambutannya, Asisten Administrasi Umum Seskab Kutim, Sudirman Latif, mewakili Bupati Kutim, mengucapkan selamat kepada para wisudawan. Ia menegaskan, keberhasilan ini adalah hasil perjuangan panjang para mahasiswa.

“Alhamdulillah, hari ini kita menyaksikan hasil perjuangan anak-anak kita. Semoga ilmu yang didapat menjadi bekal untuk berkontribusi dalam pembangunan khususnya di Kutim,” ucapnya.

Selain itu, Sudirman juga memaparkan rencana penggabungan Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS). Langkah ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan sistem keuangan, karena perguruan tinggi tidak dapat terus-menerus bergantung pada hibah. Oleh sebab itu, pemberdayaan yayasan yang menaungi kedua perguruan tinggi tersebut diupayakan agar lebih mandiri dan berkelanjutan.

“Maksud pembentukan tim percepatan penggabungan ini adalah untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian perguruan tinggi kita. Walaupun keduanya berada di bawah kementerian berbeda, namun proses ini memungkinkan,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua STIPER Kutim, Ismail Fahmi, menyatakan pihaknya terus berupaya menyiapkan lulusan berkualitas untuk mendukung pembangunan di berbagai sektor, khususnya di bidang pertanian.

“Alhamdulillah, rata-rata masa studi lulusan kali ini adalah 4 tahun 10 bulan. Ke depannya, kami akan berupaya meningkatkan efisiensi kelulusan melalui program-program akselerasi yang akan diterapkan. Salah satu rencana kami adalah menggantikan penulisan tugas akhir seperti skripsi dengan publikasi dalam bentuk jurnal ilmiah.” ujar Ismail.

Terakhir, ia juga berpesan kepada para wisudawan agar selalu menjaga nama baik almamater dan terus mengembangkan diri.

Prosesi wisuda ini menjadi langkah penting bagi STIPER Kutim dalam meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan daerah, khususnya dengan tantangan baru yang hadir seiring pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). (kopi14/kopi13/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini