PASER – Kontingen Kutai Timur (Kutim) menunjukkan performa gemilang pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-III Kalimantan Timur (Kaltim) di Kabupaten Paser, dengan meraih total 13 medali. Rinciannya, cabor Basket 1 emas, Boli putri 1 emas, Voli putra 1 perak, Futsal 1 perak, Gate Ball 1 perak 2 perunggu, Pickle Ball 3 perunggu, Tenis Lapangan 2 perunggu, Tenis Meja 1 perunggu, Bulutangkis 1 perunggu, Catur 1 perunggu dan Cabor Senam 1 perunggu. Sementara E-Spot Kutim tidak menurunkan atlet. Meski belum mampu menyaingi perolehan emas dari kontingen lainnya, Kutim berhasil mendominasi perolehan medali perunggu di berbagai cabang olahraga (cabor).
Cabor senam, yang dipimpin oleh Pipit Nursiamur Roidah dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kutim turut menyumbangkan sebuah perunggu. Pipit yang memimpin cabor senam, menegaskan pentingnya evaluasi, khususnya pada cabor Senam, setelah berakhirnya Porprov Korpri ke-III ini. Menurutnya, ada beberapa aspek penting yang harus ditingkatkan, termasuk ketepatan gerakan, kekompakan tim, dan komunikasi antaranggota. Evaluasi ini juga menjadi langkah awal untuk menjaring atlet baru dengan potensi besar.

“Setelah pengangkatan PPPK oleh pemerintah, ini menjadi momentum bagi kami untuk mempersiapkan lebih banyak atlet. Saat ini, tim senam kami terdiri dari lima atlet, dibantu pelatih dan manajer. Kami berencana memperbaiki performa dengan latihan intensif serta mengikuti berbagai turnamen, termasuk open turnamen, untuk meningkatkan nilai gerak dan kualitas penampilan,” ungkap Pipit.
Ia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam pembinaan. Latihan berkesinambungan adalah kunci. Ketepatan gerakan dan kekompakan tim akan menjadi fokus utama untuk mengembangkan cabor senam di Kutim.
Menariknya, para peserta senam dari Kutim berasal dari latar belakang profesi yang beragam, mulai dari Plt kepala sekolah, guru, perawat, hingga staf Dinas Kesehatan. Keberagaman ini mencerminkan semangat inklusivitas yang kuat di tubuh Korpri. Namun, kompetisi ini juga menuntut kedisiplinan tinggi, termasuk aturan ketat dalam penilaian gerakan inti.
“Penilaian tidak hanya pada keindahan gerakan, tetapi juga kekompakan dan kreativitas. Jika ada nilai yang sama, penilaian tambahan pada inti gerakan akan menjadi penentu,” jelas Pipit.
Gelaran Porprov Korpri Kaltim tahun ini, yang dilangsungkan dari 2 hingga 4 Desember 2024, mencatatkan peningkatan signifikan jumlah peserta. Jika pada 2022 hanya diikuti oleh enam kabupaten/kota, tahun ini partisipan bertambah menjadi sepuluh kabupaten/kota. Acara berlangsung di Aula Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Paser dengan suasana kompetitif yang semakin ketat.
Sebagai tuan rumah Porprov Korpri Kaltim 2026, Kutim dihadapkan pada tantangan besar untuk menyelenggarakan ajang yang lebih meriah dan kompetitif. Pipit optimis bahwa pengalaman tahun ini akan menjadi bekal berharga.
“Tuan rumah memberi kami peluang besar, tetapi juga tanggung jawab yang tidak ringan. Kami harus mempersiapkan semua hal dengan maksimal, mulai dari fasilitas hingga pembinaan atlet. Harapannya, jumlah peserta akan terus meningkat, dan prestasi atlet Kutim dapat semakin membanggakan,” ujarnya.

Ke depan, Pipit berharap dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, dapat membantu mengangkat prestasi olahraga Kutim ke level yang lebih tinggi. Dengan persiapan matang dan dedikasi yang tak kenal lelah, cabor senam diharapkan mampu mencetak lebih banyak prestasi di masa mendatang.
Porprov Korpri ke-III Kaltim ini bukan hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga simbol kolaborasi dan semangat kebersamaan di antara pegawai negeri. Dengan kerja keras dan sinergi, Kutim optimis melangkah lebih jauh, membawa nama daerah ke panggung olahraga yang lebih bergengsi. (kopi11/kopi3)