Kepala Disdikbud Kutim Mulyono. Foto: ist
SANGATTA – Menapaki tahun 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) memantapkan langkah untuk mendukung visi “Kutim Hebat,” yang menjadi komitmen kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Dengan mengintegrasikan 50 program unggulan daerah, Disdikbud berperan signifikan dalam membangun sektor pendidikan yang lebih maju dan inklusif.
Kepala Disdikbud Kutim Mulyono, menyebutkan bahwa 13 hingga 14 program prioritas telah diidentifikasi sebagai tanggung jawab instansinya. Program-program ini dirancang untuk mendukung transformasi pendidikan secara menyeluruh, mulai dari tingkat pendidikan anal usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP).
“Kami telah membahas secara mendalam bersama tim lintas sektor, menyesuaikan 50 program unggulan dengan kebutuhan dan prioritas daerah. Disdikbud mengambil peran baik secara penuh maupun melalui kolaborasi dengan dinas lainnya,” jelas Mulyono saat diwawancara di kantornya pada Selasa (14/1/2025).
Sejumlah program strategis menjadi fokus utama untuk tahun ini. Salah satunya adalah rencana pemberian beasiswa kepada seribu beasiswa Hafiz Quran bagi siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kecintaan pelajar terhadap nilai-nilai agama sekaligus memacu prestasi akademik mereka.
Selain itu, Disdikbud juga menargetkan pengadaan seragam dan sepatu gratis bagi seluruh siswa tingkat SD dan SMP sebagai bentuk dukungan terhadap keluarga kurang mampu. Kebijakan ini diharapkan mampu meringankan beban ekonomi masyarakat sekaligus meningkatkan semangat belajar anak-anak di Kutim.
Tak hanya itu, dalam era digitalisasi, penyediaan akses internet gratis di sekolah-sekolah menjadi prioritas penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi.
“Kami ingin memastikan semua sekolah, terutama di daerah terpencil, memiliki akses internet yang memadai. Hal ini penting untuk mempersiapkan generasi muda yang kompetitif di era digital,” tambah Mulyono.
Program lain yang tak kalah penting adalah penerapan pembelajaran digital, yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar. Melalui platform pembelajaran daring, diharapkan para siswa dan guru dapat lebih mudah mengakses materi pendidikan berkualitas.
Dalam pelaksanaan program-program tersebut, Disdikbud Kutim tidak bekerja sendiri. Kolaborasi dengan dinas lain, termasuk Dinas Komunikasi dan Informatika hingga Dinas Perhubungan, menjadi kunci keberhasilan implementasi visi “Kutim Hebat.”
“Pendidikan adalah fondasi bagi pembangunan daerah. Oleh karena itu, kami perlu melibatkan berbagai pihak, baik dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat, agar hasilnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” pungkas Mulyono.
Dengan serangkaian langkah nyata ini, Kutim tidak hanya berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga mempersiapkan generasi yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. Langkah ini diharapkan mampu membawa Kutim semakin dekat dengan visi besar “Kutim Hebat.” (kopi7/kopi3)