Beranda Kutai Timur Program Digitalisasi Pendidikan, Lompatan Strategis Disdikbud Menuju Kutim Hebat

Program Digitalisasi Pendidikan, Lompatan Strategis Disdikbud Menuju Kutim Hebat

106 views
0

Foto: ist

SANGATTA – Digitalisasi pendidikan kian menjadi fokus utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) dalam mewujudkan visi besar “Kutim Hebat” lima tahun ke depan. Dengan target besar mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar-mengajar, langkah strategis telah dirancang untuk menjadikan pendidikan Kutim lebih modern, inklusif, dan berbasis teknologi.

Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, mengungkapkan bahwa upaya tersebut diawali dengan memastikan akses internet di seluruh sekolah. Hingga kini, sebanyak 191 sekolah telah menjadi sasaran pemasangan internet gratis.

“Tahun ini, kami berkomitmen untuk menyelesaikan pemasangan internet di sekolah-sekolah yang masih berada di area sulit terjangkau. Setelah itu, infrastruktur pendukung pembelajaran digital akan mulai kami persiapkan,” ujar Mulyono dalam keterangannya, Selasa (14/1/2025).

Langkah digitalisasi ini merupakan bagian dari strategi besar Kutim dalam membangun sumber daya manusia unggul. Mulyono menekankan bahwa digitalisasi tidak hanya menyasar penggunaan teknologi, tetapi juga mencakup pelatihan tenaga pengajar agar siap mengadopsi metode pembelajaran berbasis digital.

“Guru adalah ujung tombak keberhasilan program ini. Karena itu, kami juga merencanakan pelatihan intensif bagi para pendidik agar mereka mampu mengoptimalkan perangkat digital untuk pembelajaran,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Disdikbud juga telah mengalokasikan anggaran khusus untuk peningkatan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA). Dengan tambahan anggaran ini, diharapkan operasional sekolah tidak lagi menjadi beban bagi para orang tua, terutama di wilayah pedalaman.

Meskipun terlihat menjanjikan, program ini tidak lepas dari tantangan, terutama dalam hal pemerataan akses dan kesiapan infrastruktur di wilayah terpencil. Mulyono mengakui bahwa kondisi geografis Kutim yang luas menjadi salah satu kendala utama. Namun, pihaknya optimistis dapat menghadapi tantangan tersebut melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan swasta.

Selama ini, keterbatasan akses internet menjadi kendala besar dalam mengembangkan metode pembelajaran yang lebih interaktif. Dengan target implementasi penuh pada 2025, program ini tidak hanya diharapkan menciptakan pendidikan yang inklusif, tetapi juga mencetak generasi yang melek teknologi dan siap bersaing di era global.

“Ini bukan hanya tentang memberikan fasilitas, tetapi juga membangun mentalitas siap bersaing di era digital,” tutup Mulyono.

Langkah progresif Disdikbud Kutim ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam membangun masa depan pendidikan daerah yang lebih cerah dan berdaya saing tinggi. (kopi7/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini