Beranda Kutai Timur Bentuk Pribadi Mulia melalui Hikmah Isra Mikraj – Bupati dan Warga Kaliorang...

Bentuk Pribadi Mulia melalui Hikmah Isra Mikraj – Bupati dan Warga Kaliorang Penuhi Masjid Al-Muhajirin

75 views
0

Momen Bupati Ardiansyah Sulaiman hadiri peringatan Isra Mikraj di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Kaliorang. Foto: Alvian Pro Kutim

KALIORANG – Peristiwa Isra Mikraj menjadi momen penting dalam sejarah Islam. Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina (Isra), kemudian dinaikkan ke Sidratul Muntaha untuk menerima wahyu agung berupa perintah salat lima waktu. Lebih dari sekadar perjalanan fisik, peristiwa ini menyimpan makna spiritual yang mendalam dan relevan untuk membentuk pribadi yang mulia.

Peringatan Isra Mikraj di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Minggu (19/1/2025), menjadi momen refleksi. Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, dalam sambutannya, mengajak masyarakat untuk meningkatkan ibadah, khususnya di bulan Rajab, salah satu dari empat bulan suci dalam kalender Islam.

“Allah SWT memuliakan bulan Dzulkaidah, Dzulhijah, Muharam, dan Rajab sebagai waktu untuk mendamaikan hati, menahan diri dari perbuatan maksiat, dan memperbanyak amal baik. Perintah salat lima waktu yang diterima Nabi Muhammad SAW dalam Isra Mikraj menjadi wujud pengingat untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah,” ujar Ardiansyah.

Ia juga menekankan pentingnya meneladani ketaatan Nabi Muhammad SAW. Dikatakan Ardiansyaj, Isra Mikraj adalah bukti nyata ketaatan Nabi Muhammad kepada Allah SWT. Meskipun perintah itu mengandung ujian luar biasa. Kesabaran dan kerendahan hati Nabi adalah contoh utama dalam melaksanakan perintah-Nya. Lebih jauh, Ardiansyah menggaris bawahi bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

“Menjadi pemimpin adalah kehendak Allah. Kita hanya bisa berusaha, tetapi kehendak-Nya yang akan terlaksana. Laksanakan amanah dengan ikhlas demi kemaslahatan umat,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ustaz Nurhadi, penceramah asal Kaubun, menyingkap latar belakang peristiwa Isra Mikraj. Ia mengingatkan bahwa peristiwa itu terjadi setelah berbagai cobaan berat yang dialami Nabi Muhammad SAW. Termasuk wafatnya istri tercinta, Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib.

“Kesedihan Nabi semakin bertambah karena dakwahnya sering mendapat ejekan dan penolakan. Namun, dengan kesabaran, semua ujian itu terlewati. Inilah sikap yang harus kita teladani,” kata Ustaz Nurhadi.

Di sisi lain, Camat Kaliorang Rusnomo, menyampaikan apresiasi kepada Bupati Ardiansyah atas keberhasilan pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.

“Selesainya jalur poros menuju kantor kecamatan telah meningkatkan aksesibilitas dan memperlancar aktivitas warga. Semoga ini menjadi langkah awal kemajuan Kaliorang,” ujar Rusnomo.

Peringatan Isra Mikraj di Desa Bangun Jaya ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga menjadi ruang introspeksi bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas iman dan amal. Sebuah pengingat bahwa perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dalam Isra Mikraj adalah teladan universal untuk kehidupan yang lebih baik. (kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini